Kamis, 31 Maret 2011

Rumah yang nyaman.

Picture; From Interiorhome.

*

*

Seperti apakah rumah yang nyaman?

Apakah yang mewah atau sederhana?

Apakah seperti gambar gambar dimajalah atau

brosur ? Seperti tayangan di televisi?

Rumah yang nyaman berbeda bagi tiap orang,

Ada yang suka bersih, ada yang suka terang,

ada yang suka gelap, ada yang suka penuh barang,

ada juga yang penuh binatang peliharaan.

Nyaman bagi siapa?

Nyaman bagi mata belum tentu nyaman bagi penghuni.

Nyaman bagi orang tua, belum tentu bagi anak.

Definisi nyaman juga beda bagi tiap orang.

Tidak peduli apakah rumah itu kontrakan,

kamar kost, masih cicilan,

milik mertua, atau milik sendiri,

satu hal yang pasti,

rumah yang nyaman adalah rumah yang kita tuju

untuk pulang.

Dirumah itu kadang ada keluarga menunggu,

Kadang ada kucing, anjing, ikan peliharaan,

Kadang tanaman yang minta disiram,

Entah siapapun, apapun, dirumah, selalu saja ada

yang menenti kita bergegas pulang.

Rumah yang nyaman adalah rumah dimana

ada kehangatan dan cinta.

.

Having somewhere to go is home,

Having someone to love is family,

Having both is a blessing.


Rabu, 30 Maret 2011

Belajar sedikit demi sedikit.

Picture; From Gettyimages.

*

*

Sabar. Bisa menerima. Rendah hati. Berani.

Tidak cemas. Memaafkan. dan lain lain hal positif yang

sering dianjurkan, semua lebih mudah diucapkan ketika

menasihati orang lain, daripada ketika harus dilakukan sendiri.

Seperti juga anak kecil yang belajar berjalan,

banyak jatuh bangunnya, barulah lancar berjalan sendiri.

Seperti juga waktu dibangku sekolah belajar

matematika, banyak latihannya, setelah beberapa

tahun baru lancar menambah kurang, kali , bagi, dll.

Seperti juga ketika belajar bahasa inggris, setiap kali menghapalkan

kosa kata baru, latihan ber cakap cakap, lama kelamaan,

barulah agak lancar berbahasa inggris,..

Semua perlu waktu dan latihan ,

sedikit demi sedikit.

Demikian pula yang sedang belajar kesabaran, yang sedang

belajar menjadi berani, yang belajar bisa menerima apa

adanya, yang sedang belajar memaafkan, entah memaafkan

orang lain, memaafkan diri sendir, ataupun

memaafkan keadaan,

Semua perlu waktu untuk belajar sedikit demi sedikit,

hari demi hari,

kadang jatuh, gagal,

kadang juga berhasil.

Tidak ada yang bisa tiba tiba sabar, atau tiba tiba

memaafkan , apalagi rendah hati,.. semua perlu

waktu, kadang seumur hidup juga belum tentu bisa.

Latihannya adalah masalah yang timbul setiap hari,

sedikit demi sedikit, kita dibimbing masalah

untuk menjadi lebih sabar, lebih berani,dll.

Jika kita mau mengakui, bahwa kita masih dalam

tahap belajar, kemungkinan bisanya lebih cepat.

Tapi, bagi yang merasa tidak ada yang salah pada dirinya,

atau merasa dirinya sudah lebih baik dari orang lain,

bisa dipastikan, masalah yang sama akan datang

terus menerus dengan baju yang berbeda.

Seperti kata Rumi, dalam 'The Guest House', semua

yang terjadi, membawa pesan dari Semesta.

Atau, Semua orang orang yang menyakitkan hati kita,

membuat hidup kita susah, adalah guru sejati,

yang dikirim semesta kepada kita.

Begitu kita mengakui, bahwa memang kita tidak sabar,

tidak berani, selalu cemas, tinggi hati, dll,

maka penolakan dari dalam diri hilang,

dan kita siap belajar.

Begitu kita tetap keras kepala tidak mau mengakui,

maka persoalan akan terasa berat sekali.

Rendahkan hati untuk mengakui,

dan mulai belajar sedikit demi sedikit.

Dengan demikian, kita meringankan

beban hati kita sendiri.

.

He who blame it on others,

still has a long way to go,

He who blame it on himself,

is halfway there,

He who blame no one,

has arrived.

.


Cukup.

Picture; From Gettyimages.

*

*

'Ketika saya berusia 50 tahun, saya putuskan untuk

pensiun dini' Kata Umi. 'Meskipun, saat itu, kantor masih membutuhkan saya,....Anak anak sudah pada

lulus, dan bekerja, jadi saya tidak usah membiayai

mereka lagi, saya ingin menikmati ketenangan,

beribadah , tanpa meng ingat ingat pekerjaan,'

'Sebenarnya masih banyak yang menawarkan saya

pekerjaan dengan bayaran yang mahal, tapi,

saya pikir, cukup lah sampai disini saja,...

bukannya saya tidak butuh uangnya, tapi,

saya pikir, saya bisa berhemat, saya bisa kembali

hidup sederhana ,.... apa susahnya,.. tokh dulu

saya pernah hidup sederhana....'

"Apa umi tidak kepingin membelikan anak anak

rumah, mobil, atau tour ke luar negeri?"

'Saya berusaha tidak banyak ingin,..hidup seperlunya

saja, biarlah anak anak meraih keberuntungannya

masing masing, tidak usah saya sediakan,

dengan demikian mereka bisa menghargai proses

mendapatkan keberuntungan mereka......'

"Saya dengar, umi dapat pesangon yang cukup lumayan,

apa tidak terpikir investasi di tanah atau rumah? 'kan

sayang kalau disimpan saja, kena inflasi,...."

'Kalau 20 tahun lalu, pastilah saya investasikan

di tanah atau rumah, tapi,... pada umur saya sekarang,

tidak usahlah, cukup asal bisa hidup sederhana saja....

tidak usah serakah.....'

"Tapi umi,... usia 50 tahun masih bisa produktif,...

banyak orang yang masih bekerja sampai usia

diatas 60 an bahkan 70 an tidak mau pensiun juga...."

'Ya,.. biarlah, tiap orang punya pendiriannya sendiri,

tapi, umi merasa harus tahu kapan berhenti,

dan bilang pada diri sendiri, cukup.'

.

Half of the art of life,

is knowing when to stop.

.


Senin, 28 Maret 2011

I'm very Happy.

Picture; From Chinese paintings.com

*

*

I'M VERY HAPPY,

BECAUSE I HAVE CONQUERED MYSELF

AND NOT THE WORLD,


I'M VERY HAPPY,

BECAUSE I HAVE LOVED THE WORLD,

AND NOT MYSELF.

.

(Sri Chinmoy)

In 'a bad day'.

Picture; From Gettyimages.

*

*

Setiap hari kita menghadapi hari yang ber beda beda.

kadang ada 'hari bagus' dimana semua urusan lancar

lancar saja, kadang ada 'hari buruk' dimana semua

kejadian serba salah semua.

Padahal, semua hari, ya sama saja.

Yang beda adalah emosi, atau perasaan kita saja.

.

Pada hari yang buruk, atau let's say, a bad day, se akan akan

sejak pagi semua serba salah. Malahan tatanan rambut juga

tiba tiba jadi jelek.

Jalanan tambah macet, dikantor tiba tiba ada

101 masalah baru , yang semuanya menambah-

panjang daftar keluhan kita.

Daripada mengeluh tidak karuan sepanjang hari,

dan menebar emosi negatif, lebih baik kita mengubah

sudut pandang kita.

.

Pada hari hari yang buruk, lebih baik kita fokus

pada hal hal yang BISA kita lakukan.

fokus pada hal yang bisa kita syukuri.

fokus pada hal yang membahagiakan.

walau tidak kepingin, tapi tetap kembangkan senyum.

Dengan memenuhi pikiran kita dengan hal hal positif,

diharapkan akan mengurangi beban pada hari itu.

Kita memang tidak bisa mengubah banyak hal,

tetapi, kita 'kan selalu bisa mengubah diri kita sendiri?

Mengubah sudut pandang kita.

.

Instead of asking, 'what can I do to find the solutions?'

ask yourself, 'What things can I control?'

.

Melepas beban.

Picture; From baloonparty.com

*

*

Sebuah balon gas, apabila diberikan beban

berlebihan tidak akan mau terbang.

Balon juga tidak mau terbang tinggi apabila

diikatkan kepada apapun.

Begitu juga perasaan kita.

Perasaan akan terasa berat, bila kelebihan beban hidup.

Beban hidup berlainan bagi tiap orang.

Masing masing punya bebannya sendiri

yang harus dipikul.

Bagaimana meringankan beban?

Kata Thich Nhat Hanh, mulailah belajar

melepas hal hal kecil.

Tidak kecewa ketika kehabisan tiket,

tidak kecewa karena hujan, padahal sudah

merencanakan acara piknik,

tidak marah, bahkan tersenyum ketika

menerima kritik,

tidak marah ketika tidak mendapatkan perhatian,

bisa mengerti ketika ditolak,

tidak mengeluh ketika sakit, dll dll.

Dengan belajar melepas hal hal kecil,

kita akan terbiasa melepas hal yang besar,

misalnya, ketika kita sakit, kita tidak akan marah

pada keadaan,

bahkan kita berusaha berdamai dengan keadaan kita,

bahkan berusaha mencari makna sakit kita itu,

atau bahkan, pesan apa yang dibawa sakit kita itu?

.

Bila kita bisa melepas beban pikiran kita,

perasaan kita akan ringan,

kita bisa 'terbang tinggi ' seperti balon gas

yang ceria di udara biru.

.

Sabtu, 26 Maret 2011

Be Strong.

Picture; From Allposter.com.
*
*
WE EITHER MAKE OURSELVES
MISERABLE, OR
WE MAKE OURSELVES
STRONG,
THE AMOUNT OF WORK
IS JUST THE SAME.
.
(Carlos Castaneda)

Kamis, 24 Maret 2011

Rejeki dadakan?

Picture; From Gettyimages.
*
*
Banyak orang ingin dan tergiur pada
'rejeki nomplok', atau 'rejeki dadakan'.
Tapi saya percaya bahwa didunia ini tidak
ada yang instant/sekejab dapat, saya percaya pada proses.
Kalaupun dapat 'rejeki dadakan' karena menang
undian atau dapat warisan atau lainnya, pasti
tidak akan membawa berkah, malahan bisa jadi musibah.
Ini salah satu contohnya.
.
Pak komar tinggal disalah satu pinggiran kota
dengan keluarga besarnya. Semua anak,
menantu, cucu, tinggal didekatnya, karena tanahnya
luas, dan masing masing dibuatkan rumah
sederhana oleh pak komar.
Mereka semua hidup sederhana, tapi berkecukupan,
punya rumah, motor, bisa jualan sayur atau
buah2an hasil kebun, beternak ayam, kambing, dan sapi,
atau buka warung nasi.
Pak dan ibu komar bahkan sudah bisa pergi haji
dari hasil menjual kambing dan sapi.
Menurut saya, mereka cukup bahagia dan puas
dengan kehidupan mereka.
Satu hari, tanah kediaman pak komar dibeli
pengembang perumahan untuk dijadikan
real estate. Pak komar dibayar 5 M tunai.
Semenjak menerima uang mendadak itulah, kehidupan
pak dan bu komar berubah drastis.
Anak, mantu semua saling berebut uang dadakan,
tiap hari bertengkar tidak habis habis,
masing masing banyak keinginan mendadak juga.
belum lagi, tiba tiba muncul
sanak saudara dadakan yang ingin kecipratan juga.
Pak komar membeli beberapa rumah untuk
keluarga besarnya, total seharga 800 juta.
Tapi anak mantu dan cucu, tidak puas, karena
tau, masih ada sisa uang 4,2M, dan masing masing merasa
harus mendapat lebih dari yang lain.
Keluarga yang tadinya adem ayem, tenang damai,
berubah jadi neraka. Pak dan bu komar merasa
sangat kesal, menyesal, marah, semua campur baur,
pokoknya sangat tidak bahagia.
Beberapa hari setelah menempati rumah barunya,
pak komar meninggal kena serangan jantung.
Bu komar menyusul beberapa minggu kemudian.
Saya tidak tau lagi nasib keluarga besar
yang cerai berai itu selanjutnya.
Yang saya tau, habis sudah ketenangan dan
kebahagiaan sebuah keluarga besar karena
rejeki dadakan.
.

Rabu, 23 Maret 2011

Pembantu.

Picture; From Gettyimages.
*
*
Pagi pagi, dihalaman rumah saya ada sepotong
kertas bertuliskan tulisan sederhana,
'tolong... saya lapar, tidak dikasih makan...'
Rupanya kertas tersebut dijatuhkan dari
lantai dua rumah sebelah oleh pembantunya yang baru.
Rumah sebelah saya memang sangat sering
gonta ganti pembantu, tidak pernah ada
yang lebih lama dari 3 bulan.
Para tetangga tahu bahwa para pembantu
dirumah itu dijatah makanan bahkan minumnya.
Setahu saya, tuan rumah makan sangat mewah,
tapi yang saya lihat, pembantu hanya dibelikan
sawi atau tempe tahu saja .
Sangat tidak mungkin bagi saya dan tetangga lain
mencampuri urusan dalam negeri orang lain,
yang bisa saya lakukan paling paling membelikan
beberapa bungkus cokelat, biskuit, dan minuman
ringan, yang coba saya berikan kepada pembantu
ketika tuan rumah tidak melihat.
.
Buat saya, pembantu adalah bagian dari keluarga,
sudah selayaknya kita perlakukan baik baik,
karena tanpa dia, kita akan kewalahan.
Beri dia pendidikan tambahan, ajarkan
membaca, menjahit, memasak , dan lain lain
hal yang dia minati.
Kita sekolahkan anak anak nya supaya
masa depannya lebih baik dari orang tuanya.
Beri dia hari libur seminggu sekali, dan kesempatan
pulang kampung tiap lebaran.
Dia juga punya hak untuk kegiatan sosialnya
seperti arisan keluarganya, piknik,pengajian, dll.
Namanya keluarga, sudah selayaknya dia leluasa
makan dan minum apa yang ada dirumah kita.
Perkara nanti dia tidak membalas 'kebaikan',
itu adalah urusan dia, urusan kita adalah
memperlakukan dia sebaik baiknya.
Pembantu atau asisten saya sudah 25 tahun
ikut saya. Kita sudah melewati dan berbagi
suka dan duka bersama. Dari dia belum menikah,
punya anak anak, membesarkan anak anaknya,
sampai suaminya meninggal beberapa tahun lalu.
Dia sudah bisa membeli rumah sendiri, punya
kendaraan bermotor.
Saya ikut senang , ketika anak anaknya
sudah bisa bekerja, dan mandiri.
Kebahagiaan keluarganya, adalah
kebahagiaan kita juga.
.
Whenever there's a human being,
there's an opportunity for kindness.
(Senecca)

Menjadi tua.

Picture; From Gettyimages.
*
*
Menyaksikan banyak orang orang tua menderita
sakit fisik maupun mental, membuat saya berpikir,
bahwa menjadi tua itu perlu persiapan jangka panjang.
Kita diberi banyak persoalan hidup yang ujung ujungnya
adalah untuk mengubah cara pandang kita,
mengubah diri kita, mengurangi ego kita sedikit
demi sedikit, selama hidup.
Apabila satu persoalan tidak berhasil mengubah kita,
semesta akan memberikan persoalan yang sama,
dalam bentuk beda, terus menerus sampai kita mau berubah.
Saya menyaksikan orang orang tua yang sangat menderita,
karena tidak bisa menerima keadaan,
tetap keras dengan egonya yang tinggi, keinginannya
harus terlaksana,
tidak bisa berdamai dengan keadaan fisiknya yang melemah,
tetap beraksi seperti masih muda,..
Menurut saya sih, seharusnya kita belajar banyak
banyak dan banyak kebijakan sedari sekarang,
sehingga jika diberi usia panjang, dan menjadi tua,
kita sudah bisa melihat hidup dari sudut pandang lain,
mempunyai wawasan, sudut pandang luas,
bisa berdamai dengan diri sendiri,
terutama, bisa mempunyai hati yang damai.
.
In youth we run into difficulties,
In old age, difficulties run to us.
.
You'll hurt yourself when you're not expanding and growing,
or you'll get too soon old and too late smart.
.

Selasa, 22 Maret 2011

Dalam sebutir nasi.

Picture; From Art.com.
*
*
Setiap hari kita menyantap sepiring nasi.
Pernahkah terpikir, ada apa saja dalam sepiring nasi?
Menurut Thich Nhat Hanh, dalam tiap butir nasi
terdapat banyak hal.
Dalam tiap butir nasi,
ada air, ada tanah, ada angin, ada hujan,
ada kerja keras, keringat saudara saudara kita para petani,
ada energi untuk membawa padi ke rumah kita,
mungkin diangkut pakai kuda, pedati, atau mobil,
ada api ,kayu, atau kompor besi atau aluminium untuk menanak,
ada ber macam macam elemen didalam sebutir nasi,
Setiap kali kita mengunyah sesuap nasi,
kita mengunyah banyak elemen yang ada.
Semua yang ada di alam semesta, saling tergantung
satu sama lainnya, tidak ada yang bisa berdiri sendiri.
Sudah selayaknya kita lebih menghargai hal hal kecil,
bukan saja pada sebutir nasi,
tapi juga asal mula berbagai macam sayuran
dan lauk disekitar kita.
.

Senin, 21 Maret 2011

Panjang umur?

Picture; From my vintage photographs collections.
*
*
Setiap kali ada yang berulang tahun, semua orang
memberi ucapan selamat, dan,
semoga panjang umur dan bahagia.
Tapi apakah benar panjang umur sama dengan bahagia?
Setiap kali berkunjung ke panti werdha manapun juga,
yang penghuninya semua diberkahi panjang umur,
saya jarang menjumpai orang yang bahagia.
Kebanyakan pada berkeluh kesah, diabaikan anak anak
maupun saudara saudaranya. Banyak yang bahkan
tidak pernah dijenguk sama sekali.
Ada sebagian yang bisa bersyukur , meskipun
sesekali menyiratkan kekecewaan.
Saya banyak berjumpa dengan orang orang yang
panjang umur. Biasanya mereka mengeluh
tentang kesehatannya, lalu kurangnya perhatian,dll dll.
Kadang berjumpa kakek atau nenek yang energik,
penuh vitalitas muda, mereka merasa sangat bisa
menikmati hidupnya, tapi, biasanya, dibelakang mereka,
anak anaknya pada mengeluh.
Atau sebaliknya, anak cucu menghendaki kakek nenek
diperpanjang umurnya, tapi yang bersangkutan
menderita karena harus banyak di operasi dll.
Saya rasa, panjang umur tidak sama dengan bahagia.
Bahagia ada didalam hati, saat ini.
Bukan pada umur yang panjang.
.
The quality, not longevity
of one's life what is important.
(Martin Luther King Jr)
.

Jumat, 18 Maret 2011

Senyum.

Picture; From Gettyimages.
*
*
Setiap saya keluar rumah, saya berjumpa dengan banyak orang.
Setiap bertemu orang, saya berusaha tersenyum,
karena saya percaya, senyum adalah pemberian.
Kepada pemulung yang pagi pagi sudah lewat, saya
memberi senyum, plus sapa, 'pagi,...'
bila memungkinkan saya menawarkan koran2 bekas,
kepada bapak yang tiap hari mengangkut sampah kami,
kepada tukang koran yang setia mengantarkan
koran tiap pagi naik sepeda, saya selalu mengucapkan
terima kasih, sambil tersenyum.
Tidak peduli hati saya sedang galau atau
banyak persoalan, saya tetap bisa tersenyum.
Kepada tiap tiap tetangga, orang orang yang lewat
yang setiap hari saya jumpai,
tukang sayur, tukang tambal ban dipinggir jalan,
tukang roti, orang orang yang pergi kerja, anak anak
yang berangkat sekolah,... saya berusaha
memberikan senyum sebanyak mungkin plus sapa.
Setelah beberapa bulan, senyum dilanjutkan dengan
tegur sapa, dan menjadi akrab.
Tanpa terasa, kawan bertambah banyak, dari
berbagai kalangan.
Senyum juga saya berikan ketika ada yang
menawarkan sesuatu, dan saya tidak berminat,
saya bilang, terima kasih, sambil senyum, dan biasanya,
mereka tidak akan memaksa lagi.
Saya berusaha meniru mentari yang senyum kepada
siapa saja, tanpa ber harap apa apa.
Dan saya rasa, senyum itu menular,
siapapun yang diberi senyum akan tersenyum balik,
mungkin, senyum adalah salah satu
kunci pintu kebahagiaan.
.
Kadang kala, kita merasa bahagia, lalu tersenyum,
kadang kala, kita tersenyum, lalu merasa bahagia.
.

Kamis, 17 Maret 2011

Cree Indian prophesy.

Picture; From Allposters.com
*
*
ONLY AFTER THE LAST TREE
HAS BEEN CUT DOWN,
ONLY AFTER THE LAST RIVER
HAS BEEN POISONED,
ONLY AFTER THE LAST FISH
HAS BEEN CAUGHT,
ONLY THEN,
WE WILL FIND THAT
MONEY CAN'T BE EATEN.
.
(Cree Indian Prophesy)

Selasa, 15 Maret 2011

When life gives you lemons,...

Picture; From Gettyimages.
*
*
Tingginya kira kira 130 cm,
Umurnya kira kira 40-45 tahun.
Sudah 10 tahunan ia selalu ada disekitar
sebuah kompleks perumahan.
Ia tinggal dimana saja disekeliling komplek perumahan,
kadang di teras toko, kadang di masjid, kadang di pos hansip.
Ia tidak bisa berbicara, tidak bisa mendengar.
Setiap hari ia berjalan sekeliling perumahan sambil tersenyum
dan mengacungkan jempolnya tanda pujian 'bagus!' kepada
siapa saja yang ia temui.
Ia suka rela mengatur perempatan jalan yang kadang macet,
atau mengatur mobil siapa saja yang parkir.
Kepribadiannya yang ceria menimbulkan rasa suka
pada setiap orang yang bertemu dengannya.
para penghuni kompleks perumahan dengan suka rela
memberikannya pekerjaan,
memotong rumput, membenahi kebun,
memotong pohon, membuang sampah,
membersihkan lantai, menyapu taman, dll dl.
Dari pemberian uang para penghuni kompleks itulah
ia menghidupi dirinya dan keluarganya dikampung selama
10 tahun terakhir.
Heran, rejakinya tidak putus mengalir,
ada ada saja yang meminta jasa nya.
Paling tidak, ia tidak pernah kekurangan makan
atau minum, bahkan pakaian, ia juga bisa
membawa banyak oleh oleh setiap ia pulang kampung.
Ia adalah contoh, bagaimana sebuah kehidupan tetap
bisa dinikmati, disyukuri, walau dalam banyak
'kekurangan'.
.
When life gives you lemons,
make lemonade.
.

Senin, 14 Maret 2011

Musibah.

Picture; From Art.com.
*
*
Kita menyebut suatu kejadian sebagai musibah apabila
kita merasa dirugikan, merasa takut, dan berusaha
menghindari bila mendengarnya.
Padahal, sebuah musibah bagi si A, bisa menjadi
ladang rejeki bagi si B.
Misalnya saja, si A yang kehilangan mobil nya, maka
peristiwa itu menjadi lahan rejeki bagi si B
yang menjual mobil .
Atau, bisa jadi si A meninggal, maka, bisa jadi lahan
rejeki bagi si B yang menyediakan jasa pemakaman.
.
Sadar bahwa semua yang ada pada kita, harta, benda,
keluarga, bahkan nyawa, adalah titipan semata, membuat
kita lebih seimbang dalam menghadapi musibah.
Kerendahan hati diperlukan untuk mengakui bahwa
semua yang kita dapatkan bukan hasil kerja kita semata,
melainkan kita cuma
diberi hak pakai sementara oleh Yang Memberi.
Selayaknya kita juga bersyukur diberi hak pakai
sementara itu.
Rasa syukur akan memperpanjang waktu bahagia.
.
Musibah yang terjadi pada kita memberi kesempatan-
baru untuk menata ulang langkah hidup kita.
Musibah yang terjadi pada orang lain,
memberi kita kesempatan untuk memberi, memberi
perhatian, pertolongan, mendoakan, orang lain.
.
Musibah juga memberi pesan, supaya kita selalu ingat,
betapa kecilnya kita,
betapa tidak berdayanya kita,
dihadapan Semesta.
betapa kita sangat tergantung
belas kasih Semesta.
.


Minggu, 13 Maret 2011

Membeli kosmetik.

Picture; From Gettyimages.
*
*
'Menjalani hidup itu serupa membeli kosmetik' Kata Umi,
satu ketika.
'Kita melihat banyak penawaran kosmetik, kita terpikat,
lalu kita coba membeli, ternyata ada yang cocok,
banyak juga yang tidak cocok,
Kita mencoba yang cocok dihati, jika hasilnya kurang berkenan
dihati, kita mencoba yang lain lagi,..
membaca brosur, mendengarkan pengalaman teman,..
lalu kita mencoba yang lain lagi,..
begitu ber ulang ulang,
melewati proses trial & error,
satu waktu bisa jadi kita alergi atau berjerawat
karena cuaca atau polusi,
kita mencari solusi tambahan lagi,
kosmetik yang kita pakai pada masa remaja, tidak cocok lagi
ketika usia beranjak dewasa, apalagi ketika menjadi tua,..
semua harus dicoba lagi, warna warna mana
yang cocok untuk tiap macam usia,...
yang cocok buat kawan, belum tentu cocok
untuk kita,
yang hasilnya bagus pada si A, bisa jadi
berakibat fatal pada si B.
Seumur hidup kita harus terus menerus berusaha
mendapatkan hasil terbaik.'
.
Demikian pula menghadapi hidup.
Tidak bisa cuma dengan satu resep saja,
kita harus terus menerus mencoba yang terbaik,
lewat proses trial & error,
dengan banyak masukan,
dan tidak henti berusaha,
kita akan tau bagaimana sikap yang cocok
menghadapi hidup.
.

Sabtu, 12 Maret 2011

Kebaikan kecil.

Picture; From Gettyimages.
*
*
Orang orang yang berkunjung ke sebuah pantai sering
melihat seorang perempuan tua,yang kelihatannya selalu
sedang memungut sesuatu dari pantai.
Karena tidak tau apa yang dikerjakan perempuan tua tersebut,
dan penampilannya lusuh, mereka cenderung menganggap
perempuan itu gila.
Mereka yang berpapasan dengan perempuan tua tersebut,
biasanya menghindar, dan pengunjung melarang
anak anak mereka berada dekat perempuan tua itu.
Belakangan mereka tau, bahwa perempuan tua yang mereka
anggap gila tersebut, memunguti-
botol atau gelas yang pecah dipantai, supaya pecahan pecahan
kaca tidak menusuk kaki para pengunjung pantai.
.
Seorang teman yang setiap hari jalan pagi, selalu berjalan sambil-
menunduk, melihat apakah ada paku atau benda tajam
di permukaan jalan.
Ia memunguti paku dan benda benda tajam yang ia
temukan dan melemparkannya ke selokan.
Ia berkata, 'supaya mobil atau motor yang lewat,
tidak kempes ban nya, mana tau,mereka yang lewat
sedang terburu buru, kasihan jika harus membuang waktu
mengganti ban, ....'
.
Banyak kebaikan kebaikan kecil yang dapat
kita lakukan sehari hari tanpa harus diketahui
orang lain.
Tidak usah menunggu untuk membuat kebaikan
besar, seperti, mendirikan sekolah gratis, rumah sakit gratis,
panti asuhan, dll, buatlah kebaikan kecil setiap hari.
Kebaikan besar itu, bisa terdiri dari banyak
kebaikan kecil.
.

Jumat, 11 Maret 2011

Menumpuk Barang.

Picture; From Gettyimages.
*
*
Pernahkah anda masuk kerumah orang lain, dan melihat,
betapa penuh rumahnya dengan macam macam barang?
Tumpukan koran dan majalah bekas sampai hampir
menyentuh langit langit rumah, belum lagi
macam macam ukuran kardus bekas, kemasan makanan,
plastik pembungkus, baju baju lama,
macam macam prakarya dari jaman sekolah dulu,
kursi, atau meja yang sudah patah kakinya,
dan macam macam kertas bekas kado, kertas kwitansi dll dll.
pokoknya untuk berjalan saja susah.
Tentu saja tumpukan barang yang memenuhi seluruh rumah
mempengaruhi kualitas hidup orang yang hidup didalamnya.
Udara tidak leluasa masuk dan keluar, belum lagi,
kemasan kemasan lama menebarkan bau yang tidak sedap.
Menurut Peter Walsh, menumpuk barang yang tidak perlu
sedemikian banyaknya, adalah karena
orang tersebut tidak bisa membuang kenangan dari tiap barang.
Mereka merasa aman hidup dalam kenangan lamanya,
dan sukar menerima kenyataan baru.
Sebagian lagi, merasa aman dengan selalu berbelanja,
selalu membeli, tanpa tega membuang yang lama.
Kenangan ada baiknya.
Tapi harus ada keseimbangan,
antara yang lama dan baru,
antara yang perlu dan tidak perlu
antara mimpi dan kenyataan.
Bukankah daripada barang dibiarkan menumpuk
lebih baik disumbangkan?
Daripada cuma memenuhi rumah, bukankah lebih baik
bila barang barang bisa bermanfaat bagi banyak orang?
Memberikannya kepada orang lain, selain akan
membahagiakan si penerima, juga akan
membahagiakan yang memberi.

Ketenangan.

Picture; From Gettyimages.
*
*
Ketika sepasukan pemberontak menguasai sebuah kota,
seluruh penghuni kota melarikan diri, kecuali seorang bikku
yang berdiam disebuah kuil kecil.
Pimpinan pemberontak mengetahui keberadaaan bikku,
dan mendatanginya.
Ia marah, karena bikku kelihatan tidak takut kepadanya,
dan tidak mau menghormatinya.
Ia menghadrik,
'Tahukah kamu, bahwa kamu berhadapan dengan
orang yang bisa membunuhmu tanpa berkedip!'
Bikku menjawab tenang,
"Tahukah kamu bahwa kamu berhadapan dengan
orang yang bisa dibunuh tanpa berkedip?"
Pemimpin pemberontak menatap heran,
memberi salam, dan berlalu.
(Zen Wisdom)
.

Kamis, 10 Maret 2011

Precious Teacher.

Picture; From Gettyimages.
*
*
WHOSOEVER MAY TORMENT YOU,
HARASS YOU, CONFOUND YOU,
OR UPSET YOU,
IS A PRECIOUS TEACHER,
NOT BECAUSE THEY'RE WISE,
BUT BECAUSE YOU SEEK TO BECOME SO.
(Mike dooley)
.

Selasa, 08 Maret 2011

3 Ways to learn Wisdom.

Picture; From Gettyimages.
*
*
There are 3 ways to learn wisdom;
The First, is by reflection.
which is the noblest.
The second is by immitating,
which is the easiest.
The third, is by experience,
which is the most bitter.
(Confusius)
.
The First, By refelction.
Setiap menghadapi sesuatu, kita harus bertanya pada diri sendiri,
'pesan' apa yang dibawa oleh kejadian ini?
Dengan banyak belajar kebijakan, hari demi hari,
hati kita akan semakin peka untuk bisa menangkap 'pesan'
dari Semesta.
Kadang kadang,jika kita selalu gagal mendapatkan keinginan kita,
banyak halangannya,maka, besar kemungkinan-
keinginan kita itu tidak sejalan dengan keinginan Semesta.
Kita dipersilahkan menghilangkan ego, dan mengubah
sudut pandang.
Sebaliknya, bila segala urusan lancar, kemungkinan,
keinginan kita sejalan dengan Semesta.
.
Secondly, by immitating.
Untuk belajar bijak just by immitating, kita bisa mencontoh
dari para Orang Orang Suci, para Nabi, atau orang orang bijak
yang hidup sebelum kita.
Sebetulnya, Semesta juga menyediakan banyak contoh contoh
kebajikan disekitar kita, tapi perlu mata hati yang
peka untuk bisa membacanya.,
.
Thirdly, by experience.
Belajar bijak dari pengalaman ini perlu kerendahan hati
untuk mengakui bahwa kita salah, dan mau
mengubah diri dan sudut pandang kita.
Apabila kita tetap bersikukuh pada pendirian kita,
biasanya, kejadian tidak mengenakkan akan datang
terus menerus dalam bentuk yang beda, tapi membawa
pesan yang sama.
pengalaman buruk baru berhenti setelah kita bisa
merendahkan hati, dan berdamai dengan kehidupan.
.

Reflection.

Picture; From Gettyimages.
*
*
A son and his father were walking in the mountains.
Suddenly, the son fell, hurt himself, and screamed,
aaaaaaahhhhh.....
To his surprise, he heard a voice repeating,
somewhere in the mountain,
aaaaahhhhh....
Curiously he yelled, 'who are you?!'
He received the answer right away,
'who are you?!'
Angered at the response, he screamed,
'coward!' to which he got the same answer, 'coward!'
He looked at his father and asked,
'what's going on?'
The father smiled and said,
"my son, pay attention,..." and then the father screamed
to the mountains, "I love you...." the voice answered,
"I love you...."
The son was surprise, but didn't understand, the father explained,
"People called this echo,
but really, this is life's reflections,
it gives back everything you said and do".
.
Life is a mirror, we get the best result
when we smile at it.
.
Life can be understood backwards,
but it must be live forwards.
.
Experience in life is like a hard teacher,
it gives the test first, the lessons afterwards.
.

Senin, 07 Maret 2011

Cerita keledai.

Picture; From Gettyimages.
*
*
Seringkali kita ragu ragu dalam melangkah, karena takut
akan penilaian orang lain.
Takut berpenampilan beda , karena takut dinilai orang lain.
Padahal, dalam hati, kita sangat ingin, tapi takut
dipasung penilaian orang lain.
Saya suka cerita keledai ini, karena memotivasi
untuk tidak takut akan penilaian orang lain.
.
Seorang ibu dan anaknya pergi ke pasar menaiki seekor keledai kecil.
Mereka berjumpa dengan beberapa orang yang berkata,
'wah, sungguh kasihan, masak keledai kecil dinaiki
oleh 2 orang....'
Mendengar pembicaraan orang orang itu, ibu itupun turun
dari keledainya, dan membiarkan anaknya tetap
di atas keledai.
Beberapa saat kemudian, mereka berjumpa dengan
beberapa perempuan yang saling berkata,
'Wah, anak tidak tahu diri, enak enakan duduk diatas keledai,
sementara ibunya dibiarkan berjalan...'
Mendengar pembicaraan mereka, anak itupun turun
dari punggung keledai, dan berjalan ber sama sama ibunya
disamping keledai.
Di jembatan mereka bersua pedagang sayur.
pedagang itu berkata,
'Sungguh bodoh, buat apa punya keledai jika
tidak ditunggangi,.....'
Ibu dan anaknya bingung bukan kepalang, merasa serba salah,...
Seorang tua menghampiri mereka dan berkata,
'Keledai ini adalah keledaimu, terserah kamu berdua
mau dinaiki atau tidak, buat apa mendengarkan
ocehan pendapat orang lain,...mereka tidak tahu
penderitaan maupun kegembiraanmu,
lakukan apa yang kamu pikir baik, dan abaikan
ocehan orang lain....'
.
Just Follow your heart,
learn to trust your heart.
.

Minggu, 06 Maret 2011

In The Eyes Of A Child.

Picture; From my vintage photographs collections.
*
*
Seorang bapak tua membuka buka album foto lama.
Ia tersenyum melihat foto foto ketika ia masih muda,
bersama putranya yang ketika itu masih kecil.
Foto foto itu meng-ingatkannya pada kejadian kejadian
puluhan tahun lalu. Semua kejadian berkelebat dalam
ingatannya seakan baru kemarin terjadi.
'betapa cepat waktu berlalu' pikirnya.
Sebuah buku catatan kecil terjatuh dari salah satu
halaman album.
Ia membuka buku kecil lusuh itu, dan melihat bahwa
buku itu adalah semacam buku catatan harian puteranya
ketika masih kecil.
Ia tersenyum , dan ... ia ingat, bahwa ia juga pernah
punya buku harian.
Dari rak bukunya ia mengeluarkan buku hariannya,
sebuah buku bersampul kulit mewah, dengan namanya
dan jabatannya tercetak rapi dengan tinta emas.
Ia meletakkkan buku kecil, catatan harian puteranya disamping
buku hariannya yang mewah.
Ia membuka buku hariannya pada satu tanggal,
14 februari 1961,
"Hari yang sangat membosankan. Pergi memancing bersama
anakku, tapi seharian tidak mendapat apa apa,
tahu begini, tadi pagi lebih baik aku
pergi main golf bersama teman temanku."
Pada tanggal yang sama, di halaman buku catatan harian
puteranya tertulis,
'Hari yang paling menyenangkan! pergi memancing bersama
ayahku yang paling hebat!'
.
In the eyes of a child,
love is spelled, T I M E .
.

Jumat, 04 Maret 2011

Membanggakan kekayaan.

Picture; From koiart.
*
*
Seekor ikan kecil yang hidup di samudera atlantik
menerima surat dari sepupunya yang hidup di kota besar.
'Aku sekarang tinggal dirumah orang kaya, dikota besar,
kapan kapan, datanglah menginap dirumah mewahku...'
Begitu kira kira isi suratnya.
Ikan kecil itu penasaran, seperti apakah rupanya
yang disebut rumah orang kaya yang mewah itu.
Maka, satu hari, ia menyiapkan kopernya dan
berangkat ke kota.
Setibanya di alamat sepupunya, ia kaget setengah mati
disambut gonggongan anjing penjaga yang galak galak,
belum lagi suara musik yang keras ber dentum dentum.
Tapi sepupunya ramah mempersilahkannya masuk.
Kata sepupunya,
'Inilah yang namanya akuarium, lihat, betapa besarnya
kamarku ini, aku bisa berenang kebawah, keatas,...
ada ber macam macam mainan ikan,
aku sangat dimanjakan majikanku, lihat, itu lampu
mahal yang dipasang didinding kamarku,
makananku ikan kering terbaik,...
seminggu sekali air akuarium ini di ganti...
nah, katakan kepadaku, seperti apakah
lautan atlantik tempatmu tinggal..?'
Ikan kecil itu segera mengangkat kembali kopernya
dan berkata,
"Saudaraku, engkau tidak bisa membayangkan
seperti apa lautan atlantik itu,......'
Lalu pamit dan berlalu.
.
A proud man always looking down on things and people,
As long as you're looking down,
you can't see something that's above you.
.

Berjalan Diatas Air.

Picture; From Gettyimages.
*
*
Murid murid Sang Guru bertanya,
"Guru, bagaimana caranya Engkau dapat berjalan diatas air?"
Sang Guru tersenyum dan bertanya balik,
'Katakan kepadaKu, apakah bagimu batu, dan emas permata
sama saja?'
"Tentu saja tidak..."
'Tapi bagiKu, sama saja.....' Kata Sang Guru.
.
The value of everything exist for a man,
as long as he doesn't understand it.
.
(Sufi Wisdom)

Blame.

Picture; From my vintage photographs collections.
*
*
HE WHO BLAME OTHERS,
STILL HAS A LONG WAY TO GO,
HE WHO BLAME HIMSELF,
IS HALFWAY THERE,
HE WHO BLAME NO ONE,
HAS ARRIVED.
.

Kamis, 03 Maret 2011

Napas.

Picture; From my watercolors.
*
*
Napas adalah jembatan yang
menghubungkan hidup dengan kesadaran,
Yang menyatukan tubuh dan pikiran,
Kapanpun pikiran terpencar berserakan,
Gunakan napas sebagai alat
mengumpulkan kembali pikiran.
.
(Thich Nhat Hanh)
.

Rabu, 02 Maret 2011

Tai Chi, latihan kesadaran.

Picture; From my watercolors.
*
*
Tiap hari kita melakukan kegiatan, kebanyakan, tanpa kita sadari.
Kita mandi, tapi pikiran kita memikirkah hal lain.
Kita berjalan, tapi pikiran kita berada entah dimana.
Hidup kita seperti robot yang sudah diprogram, untuk
bangun, mandi, jalan, kerja, makan, dll dll.
Tai Chi adalah latihan kesadaran yang bagus.
Pikiran, fisik dan jiwa berada dalam kesadaran
ruang dan waktu yang sama.
Gerakan yang perlahan lahan, tidak terputus,
menuntut konsentrasi, pikiran tidak bisa ke mana mana,
atau gerakan menjadi ngawur.
Merasakan energi Chi, menggerakkan arah Chi
harus dengan kesadaran tinggi, dan perasaan yang peka.
Perasaan yang halus dan peka dilatih dengan
meditasi Chi Kung.
Begitu mulai langkah pertama Tai Chi Chuan, panca incera kita
terserap seluruhnya dalam nafas, energi Chi, dan gerakan.
Paling sedikit selama 30 menit kedepan, kita berada
dalam kesadaran penuh,
fisik, pikiran dan jiwa, berada
di waktu sekarang, kini.
Hidup penuh kesadaran pada saat sekarang ini,
memberikan kita kedamaian.
dan cuma dalam kedamaian kita bisa merasakan
kebahagiaan.

Pekerjaan yang tidak menguntungkan.

Picture; From Gettyimages.
*
*
Seorang pengusaha luar biasa sibuk mengurusi berbagai
bisnis dan relasinya hampir tidak punya waktu untuk
berkumpul bersama keluarganya.
Pagi, siang, malam, ia sibuk dengan usahanya,
bahkan, katanya, 30 jam seharipun, tidak cukup bagi
dia untuk meyelesaikan pekerjaan yang tak habis habisnya.
Karena tekanan pekerjaan, ia juga sering marah marah,
stress yang tidak habis habisnya.
Suatu hari, ia jatuh sakit.
Dokter dokter tidak bisa menemukan apa penyakitnya yang kian hari
kian bertambah parah.
Bosan bolak balik ke semua rumah sakit, ke dokter dokter,
ia mengunjungi seorang tabib tua dikotanya.
Setelah konsultasi, tabib tua itu menyarankan agar ia,
melakukan suatu pekerjaan yang sama sekali tidak
mendatangkan keuntungan bagi dirinya, dan
pekerjaan itu tidak boleh menghasilkan, melainkan
mengeluarkan uang.
.
Mula mula ia tidak percaya.
Tapi, karena bosan dengan penyakitnya yang tak
kunjung sembuh, ia pikir, tidak ada salahnya mencoba.
Ia pun memutuskan, akan mengurusi anjing anjing liar
yang banyak berkeliaran di kotanya.
Ia merawat anjing anjing itu, mengurusi bulu mereka
yang penuh luka dan kudisan.
Mulanya ia merasa jijik, tapi ia mengeraskan hatinya
karena ingin sembuh.
Beberapa bulan berlalu,
seiring membaiknya luka dan kudis anjing2 liar tersebut,
ia pun merasa bertambah sehat.
Ia pun bisa banyak berkumpul dengan keluarganya
dan merasa, betapa berharganya keluarganya baginya,
dan betapa ia telah menyia nyiakan mereka selama ini.
Penyakitnya sembuh, hubungan dengan keluarganya,
dan teman temannya sangat baik,
Ia merasa,
betapa bahagia hidupnya sekarang.
.
We make a living by what we get,
But we make a life by what we give.
(Sir Winston Churchill)