Jumat, 16 September 2011

Setiap kesusahan ada penghiburannya masing masing.


Picture from; Gettyimages.



Ketika ibunya meninggal, selain merasa sedih, chen merasa kerepotan dengan segala urusan kematian dan pemakaman. Energinya yang telah terkuras menunggui ibunya selama sakit. Ketika itu, chen merasa lelah sekali. Tidak disangka tidak diduga,banyak sekali tetangga dan teman yang tiba tiba datang memberi bantuan. Bantuan datang begitu banyak dari segala penjuru. Mereka membantu apa saja, mulai dari menghibur, bantuan tenaga, bantuan materi, bantuan moril, dll dll. Semua mereka lakukan dengan suka cita, dan tanpa pamrih. Banyak yang rela bergadang menunggui jenazah almarhum. Bantuan tidak berhenti ketika pemakaman selesai, mereka masih menawarkan bantuan membersihkan rumah, mengadakan selamatan 3 hari, 7 hari, 40 hari, dll dll.

Chen bilang, ia sangat bersyukur akan begitu banyaknya bantuan, bahkan dari orang orang yang tidak ia kenal. Ia bilang, tidak bisa membayangkan harus mengerjakan itu semua sendirian. Sungguh suatu berkah yang tidak diduga.



Pada setiap kesusahan pasti ada penghiburan. Pada setiap pintu tetutup pasti ada jendela yang terbuka. pada setiap kegelapan pasti ada secercah cahaya.

Kita perlu berhati besar dan punya rasa syukur untuk bisa mengenali setiap cahaya yang masuk. Pandangan kita jangan hanya terpaku pada pintu yang tertutup rapat dan meratapinya, pandang sekeliling, maka kita akan mendapati bahwa ada jendela yang terbuka untuk kita.



Jangan pula kita cuma mengutuki kegelapan yang menyelimuti kita, lebih baik menyalakan lilin untuk menerangi kegelapan.

Asal kita mau mengangkat pandangan kita dari kesusahan yang kita hadapi, kita akan melihat seberkas cahaya. Tidak ada kesusahan yang tidak berkesudahan. Setiap kesusahan ada penghiburannya masing masing.

Every cloud has a silver lining.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar