Selasa, 20 September 2011

Ketergantungan.

Picture from; Wikimediacommons.


"May we exist like a lotus

at home in the muddy water

thus we bow to life as it is."

(Ezra Bayda)


Ketergantungan. Mendengar kata itu langsung teringat ketergantungan akan narkoba. ketergantungan obat obatan. dll.

Ketergantungan berati tidak bisa hidup tanpa. Atau hanya bisa merasa bahagia apabila mendapatkan . Coba lihat dalam hidup kita sendiri. Ternyata banyak ketergantungan dalam hidup kita tanpa kita sadari. Ketergantungan akan sukses. Kita mengejar sukses seakan akan hanya kalau sukseslah kita bahagia.

Ketergantungan akan kesehatan. Dalam pikiran kita, kita hanya bahagia bila kita sehat. Makanya, jika kita sakit, kita akan merasa tidak bahagia, merasa marah dengan kondisi kita.

Ketergantungan akan pekerjaan, mobil, rumah, lingkungan, dll dll.

Juga, ketergantungan kita pada seseorang. Kita berpikir bahwa hanya orang itulah yang bisa membuat kita bahagia. Tanpa orang tersebut, hidup kita sia sia.

Bahkan ketika kita melihat kenyataan bahwa orang tersebut tidak bisa memberikan yang kita inginkan, dalam hati kita tetap percaya bahwa satu hari, orang tersebut bisa memberikan apa yang kita inginkan.

Padahal, tidak akan! Cuma, kita saja yang tidak mau keluar dari pemikiran kita yang menyengsarakan. Kita merasa nyaman dengan pemikiran yang membuat kita susah hati tersebut. Karena disitulah letak ketergantungan kita, Disitulah awal kesengsaraan kita.

Kita harus mengakui dengan hati yang jernih, bahwa itu adalah ketergantungan. Itu adalah langkah pertama.

Langkah selanjutnya adalah mengakui bahwa ketergantungan ini adalah penjara yang membelenggu jiwa kita. Untuk bisa bahagia, kita harus bisa keluar dari penjara ini.

Akan banyak sakit hati dan kecewa untuk menempuh jalan keluar dari belenggu ini. Tapi sekali kita melangkah, berarti kita melangkah ke arah kebebasan yang sebenar benarnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar