Saya menemui chen sedang membenahi tanaman di kebun kecilnya.Ia menggunting beberapa dahan, dan membereskan daun daun yang berserakan. Chen tersenyum melihat saya. katanya,"Dulu, kebun saya sangat rapi dan sempurna, seperti dimajalah majalah, sekarang, saya capek terus menerus merapikan," Ia tersenyum lalu duduk dikursi kebunnya, menarik napas panjang dan meneruskan, "dulu saya seorang perfeksionis. Semua harus terlihat sempurna seperti di majalah majalah. Mulai dari berpakaian , berdandan, rumah, kebun, bahkan orang orang disekeliling saya harus tampak serasi dan sempurna. Saya tidak tahan melihat ada yang kurang asri, pasti saya tegur, dan perbaiki menurut standar keindahan dan standar artistik.Jika berpergian, saya hanya akan pergi di kelas bisnis, hanya menginap dihotel terbaik, dan kendaraan yang membawa saya, harus berkilat, bersih tidak boleh kotor sedikitpun. Saya akan mengernyitkan kening melihat anak bermain lumpur, atau mengotori dinding, saya akan berteriak bila ada yang masuk kedalam rumah tanpa membuka sepaunya diteras.saya mau lantai saya bersih, berkilau, maka saya sering menggosoknya setiap hari."
Ia tersenyum lagi mengingat ingat masa lalunya, dan melanjutkan, "Tapi kemudian saya merasa capek, lelah membetulkan segala sesuatu, terutama membetulkan diri saya sendiri, tampil sempurna ternyata menyengsarakan saya. Saya melewatkan banyak kesenangan hanya demi mengejar kesempurnaan. Saya mulai mengijinkan anak anak mencoret coret sesuka hati mereka, saya belajar toleransi jika orang tampil kurang sempurna menurut standar saya, saya membesarkan hati menerima ketidak sempurnaan yang ada,... after all, mana ada yang sempurna didunia... ya kan?" Saya mengangguk mengiyakan.
Chen melanjutkan, "Ternyata, tidak sempurna membawa kebahagiaan tersendiri, saya jadi lebih toleransi terhadap segala sesuatu dan orang lain, saya jadi lebih sabar menghadapi yang kurang sempurna, saya bisa menikmati alam apa adanya,... tanpa harus membetulkan sesuatu atau mencari cari kesalahan kecil,...saya pikir, betul juga, keindahan itu terletak pada ketidak sempurnaan, ...." Chen tertawa kecil, lalu mengajak saya masuk kedalam rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar