Selasa, 12 April 2011

Kesepian.

Picture; From Gettyimages.

*

*

Banyak orang kesepian.

Kesepian dalam arti merasa sendiri,

merasa tidak ada perhatian dari orang lain,

merasa tidak nyaman ketika harus sendirian,

tidak tau harus berbuat apa ketika sendirian.


Bahkan dikota kota besar yang hiruk pikuk pun

banyak orang yang kesepian.

Banyak orang mengira, obat bagi kesepian

adalah mencari teman sebanyak banyaknya,

berusaha terus berada dalam suasana yang ramai,

bekerja keras, supaya tidak memikirkan kesepiannya,

atau ke pesta yang meriah,...

tapi, begitu pulang, sendirian,

kembali merasa sepi.

Padahal obat paling baik bagi kesepian, adalah

menjadikan diri sendiri sebagai teman sejati.

Bisa merasa nyaman dengan kesendirian,

dan tidak merasa kesepian saat sendiri.

Bahkan tanpa televisi atau radio pun merasa nyaman.

Meditasi kesadaran, bernafas dengan sadar,

berjalan dengan sadar, melakukan segala sesuatu

dengan kesadaran tinggi, adalah latihan

merasakan nyamannya berteman dengan

diri sendiri.

dengan hening dan sepi.

dengan keadaan sekitar kita.

Hidup dengan kesadaran tinggi adalah memperhatikan

setiap nafas masuk dan nafas keluar.

Memperhatikan setiap langkah kaki,

memperhatikan setiap textur barang disekitar kita,

memperhatikan alam,

memperhatikan yang tidak pernah kita perhatikan sebelumnya,

yang selalu terlewatkan ketika kita tergesa.

Jika hati selalu hangat,

banyak bersyukur,

dan penuh kesadaran,

tidak ada manusia yang kesepian.

.

Senin, 11 April 2011

Ujian kehidupan.

Picture; From Gettyimages.

*

*

Tidak ada orang yang tidak pernah mengalami ujian kehidupan.

Semua orang pasti mengalaminya.

Ujian kehidupan datang dalam bentuk yang berbeda

untuk setiap tahap kehidupan.

Bagi anak anak, mungkin ujiannya adalah setiap kali menangis.

Makin besar, makin jarang menangis, tapi merasa sakit dihati.

Ujian kehidupan seperti juga ujian sekolah, adalah untuk

meningkatkan kebijakan diri, naik kelas kebijakan.

Makin tinggi tingkatan atau kelasnya, tentu saja

makin susah ujiannya,

Latihannya adalah persoalan sehari hari,

ujiannya datang sekali sekali.

Melihat orang lain sedang diuji, mudah bagi kita

mengucapkan, 'sabar ya,..' 'ikhlas ya...'

betapapun kita bersimpati pada yang sedang diuji,

kita tidak pernah bisa menyelami perasaannya,

karena tiap orang punya ketahanan, kepribadian

yang berbeda beda.

Misalnya, melihat ada yang menangis kehilangan barang,

kita bilang, 'gitu aja kok nangis....'

Tapi mungkin tingkatannya memang baru sampai

pada menangisi barang yang hilang, atau barang

yang hilang itu memang sangat berarti baginya.

Kita bisa bersimpati, tapi kita tidak pernah

bisa tau perasaan orang lain sesungguhnya.

kita mengukur perasaan orang lain dengan ukuran

sepatu kita sendiri, padahal ukuran kaki tiap orang berbeda.

Ada teman yang bilang, 'saya tau ini ujian, tapi koq beraaat

sekali rasanya, sakiiitt sekali dihati,...'

Yang namanya ujian itu, pastilah menyakiti perasaan,

membutuhkan banyak sekali pengorbanan.

kalau tidak, namanya bukan ujian,

cuma latihan.

Lalu, kalau lulus ujian, apa yang didapat?

Tergantung ujiannya.

Ada yang dapat kesabaran.

ada yang mendapat 'bisa menerima' dan ihklas.

ada yang dapat keberanian, dan tidak takut lagi.

ada yang bisa melepaskan, atau 'letting go'.

Yang pasti, mendapatkan kekuatan.

Dalam ujian juga, kita bisa membedakan mana

teman sejati, mana yang tidak.

Mana yang mau menampung curahan hati dan air mata,

mana yang malah meninggalkan pergi karena

kita kehabisan harta.

Ujian makin berat, jika perhatian kita cuma fokus

pada kepedihan ujiannya saja.

Ujian bisa ringan, jika kita alihkan fokus pada

yang lebih tinggi, Yang Maha Segalanya.

Tidak heran para bijak berkata, bahwa saat saat

ujianlah, saat2 pedih dalam kehidupan kita,

adalah saat2 yang paling mendekatkan kita

pada Yang Maha.

.




Jumat, 08 April 2011

Kisah cinta.

Picture; From clipart.com. *

*

Keluarga mengeluhkan nenek yang sudah berusia 91 tahun,

sangat renta dan pemarah.

'Tidak ada yang bisa bicara sama nenek' Kata keluarga.

'Selain susah dengar, lihat, dan bicara, ngomong aja,

ndak bisa nyambung....' katanya lagi.

Biasanya, nenek dibiarkan saja hilir mudik pelan pelan,

sambil sesekali memarahi orang yang lewat,

tanpa ada yang pernah peduli.

Satu waktu datang seorang lelaki yang

aneh penampilan dan gaya bicaranya, membawakan

brosur bagi keluarga.

Begitu ketemu nenek, kelihatannya keduanya

'klop' dan nyambung.

Lalu, tanpa membawa brosurpun, lelaki itu

sering datang, cuma untuk berbincang dengan nenek.

Belakangan, keluarga tau, lelaki itu berusia 45 tahunan,

pernah berkali kali stroke, yang mengakibatkan

pembawaan, gaya dan bicaranya jadi aneh.

'orang error' kata keluarga.

Keluarga sering diam diam mendengarkan, apa sih

yang mereka bicarakan?

Yang satu bicara 'ayam', yang lain bicara 'bebek',

tapi herannya keduanya bisa tertawa bersama.

Mata mereka berbinar binar saling memandang.

Lama kelamaan, mereka berdua sering berjalan

jalan bersama. Yang lelaki, menggandeng nenek

dengan mesra dan penuh perhatian. Dan nenek,

yang biasanya pemarah, tiba tiba menjadi manis dan penurut.

Nenek mulai berpakaian lebih rapi, dan sesekali bernyanyi.

Sesuatu yang tidak pernah dilakukan nenek

selama 50 tahun, kata keluarga.

Semua orang bilang, nenek dan lelaki itu seperti

orang pacaran. Saling jatuh cinta.

Sampai sekarang, sudah hampir dua tahun

nenek 'berpacaran' dengan lelaki itu.

.

Cinta memang tidak kenal usia dan lebih aneh dari cerita fiksi.

Cinta tidak dari penampilan fisik ataupun pemikiran,

tapi, bagaimana yang satu bisa membuat yang lain

merasa dihargai.

Cinta adalah bisa membuat pasangan

yang paling tidak berharga pun, betapa jelekpun,

merasa menjadi seseorang yang istimewa.

(a true story)


Kamis, 07 April 2011

Memelihara kambing hitam.

Picture; From Infoternak.com.

*

*

Sadar atau tidak, kita semua memelihara kambing hitam.

Jika ada yang ditanya,

'mengapa kamu terlambat?' "Macet..."

'mengapa mencuri?' "orang lain juga mencuri..."

'mengapa bercerai?' "pasangan saya selingkuh sih..."

'mengapa marah?' "ndak tau,... kemasukan setan kali,..."

'mengapa anak nakal?' " bergaul dengan teman2 yang tidak baik.."

dll dll dll.

Macam macam kambing hitam yang kita pelihara,

mulai dari yang kelihatan, seperti pasangan, anak, teman,

sampai yang tidak kelihatan, seperti, macet, godaan, sampai

dengan setan.

Kambing hitam, adalah sesuatu yang salah, kecuali

diri kita sendiri.

.


Mengapa banyak orang memelihara kambing hitam?

Mungkin, karena lebih mudah memelihara

kambing hitam daripada menaklukkan diri sendiri.

Memelihara kambing hitam sangat mudah,

tinggal memberinya makan setiap waktu, hiduplah dia.

Seorang Indian berkata, ' Didalam diriku hidup dua ekor

serigala, hitam dan putih, yang selalu berkelahi.'

Temannya bertanya," Yang mana yang selalu menang?"

'Yang selalu kuberi makan.'

Memelihara kambing hitam, serupa memelihara serigala

didalam diri.

Setiap dituruti keinginannya,adalah memberinya makan,

memberinya kesempatan untuk berkembang.

Jika terbiasa menuruti emosi, menuruti ego, maka

itulah yang berkembang.

Sedangkan menaklukkan diri sendiri memerlukan

niat yang kuat, disiplin tinggi, dan waktu seumur hidup.

Hal yang terasa sangat sukar dan tidak menyenangkan.

Thich Nhat Hanh menulis,

Jika kita menanam sayuran, dan ternyata sayuran itu

tidak tumbuh seperti yang kita harapkan,

kita 'kan tidak menyalahkan sayur itu.

Kita berusaha memberinya pupuk, menaruhnya

disinar matahari, menyiraminya, dll dll.

Kita tidak mencari kambing hitam.

Kita berusaha untuk mencari solusinya, mencari

jawabannya, berusaha mengerti, dan memperbaiki.

Dengan selalu berusaha memperbaiki diri,

kita mengurangi populasi kambing hitam didalam diri.

Dengan mengakui kesalahan dan mengerti sebabnya,

kita belajar rendah hati.

.



Rabu, 06 April 2011

Raja Yang Bijak.

Picture; From Gettyimages.

*

*

Seorang raja memerintah sebuah negeri yang aman

tentram dan damai dengan bijaksana.

Seluruh rakyat mencintai raja mereka.

Satu malam, seorang penyihir datang dan menuangkan

tujuh tetes cairan aneh kedalam sungai yang mengalir

di tengah kerajaan itu.

"Mulai detik ini, semua yang minum air sungai ini,

akan menjadi gila" Kata penyihir itu sambil beranjak pergi.

Keesokan harinya, seluruh rakyat negeri itu, kecuali

raja dan perdana menterinya, minum dari sungai itu, dan,

terjadilah apa yang telah dikatakan penyihir.

Dan, pada hari itupun juga, rakyat diseluruh penjuru

negeri itu kehilangan akal sehat mereka.

Mereka berkata satu sama lain,

'Coba lihat, kita mempunyai raja dan perdana

menteri yang gila,... mana bisa kita diperintah

oleh raja yang gila....? Kita harus menurunkan

raja dan perdana menteri!!!'

Maka sore itu, raja meminta perdana menteri pergi

mengambil air dari sungai ,lalu raja meminum

air sungai tersebut banyak banyak, dan meminta

perdana menteri melakukan hal yang sama.

Keesokan harinya, seluruh penjuru negeri gembira,

karena melihat raja dan perdana menteri mereka sudah

sembuh dan tidak gila lagi.

.

(The wise king, by Khalil Gibran.)

Senin, 04 April 2011

Bagaimana aku menjadi orang gila.

Picture; From Gettyimages.

*

*

Kau bertanya padaku, bagaimana aku menjadi

orang gila. Begini kejadiannya.

Satu hari, sebelum banyak dewa dilahirkan, aku terjaga

dari tidur lelapku, dan menyadari bahwa semua topengku

telah dicuri, tujuh topeng yang kukenakan untuk menjalani

tujuh kehidupan. - Aku berlari tanpa topeng menembus

kerumunan sambil berseru,

'pencuri, pencuri terkutuk!'

Para lelaki dan perempuan mentertawaiku, sebagian

bergegas masuk rumah karena takut padaku.

.

Dan ketika aku tiba dipasar, seorang pemuda berseru dari

atas bumbungan atap, "Dia gila!"

Aku mendongakkan kepalaku dan melihatnya,

Untuk pertama kalinya hangat mentari menyentuh wajahku

yang telanjang tanpa topeng, dan seketika itupun

jiwaku hangat oleh cinta kehangatan mentari,

dan tiba tiba aku tidak memerlukan lagi topeng topengku,

aku malah berteriak,

'Diberkatilah mereka yang mencuri topeng topengku!'

.

Begitulah, dimata orang orang lain,

aku telah menjadi orang gila.

Dengan menjadi orang gila, aku menemukan kebebasan,

tapi juga kesepian,

tidak usah berusaha dipahami orang lain,

tapi mereka yang memahamiku berusaha

mengambil keuntungan dariku,

Tapi, aku tidak usah terlalu berbesar hati akan

keamananku,

Karena, bahkan didalam penjarapun, seorang pencuri

tidak bebas dari pencuri lainnya.

.

(Khalil Gibran, The madman)

Topeng.

Picture; From Gettyimages.

*

*

Setiap keluar rumah aku mengenakan topeng.

Ketika ada janji bertemu atasan, aku memakai topeng

memelas dan miskin, mana tau, boss ku kasihan

kepadaku dan menaikkan gajiku bulan depan.

Topeng memelas ini juga kupakai saat

meminta kredit, atau ada yang datang menagih.

Tapi jika bertemu orang yang datang meminta pertolongan

atau sumbangan, tentu aku memakai topeng angker.

Jika bertemu teman teman, aku memakai topeng

pintar, ceria dan kaya, agar teman temanku pada

kagum dan iri pada penampilanku.

Topeng pintar ini ditunjang dengan sederet buku2 tebal

diruang kerjaku, yang tidak pernah kubuka.

Topeng kaya kulengkapi dengan baju bagus,

jam tangan mewah, dan mobil mutakhir, yang semuanya

belum lunas cicilannya.

Topeng ramah ceria, tersenyum lebar kupakai saat

ada undangan resepsi, seminar atau pesta,

mengesankan bahwa hidupku bahagia,semua lancar,

tidak seperti orang lain yang kebanyakan mengeluh.

Topeng alim kupakai saat pergi beribadah, atau

bertemu ulama.

Topeng murung berwajah sedih kupakai saat harus

bersimpati, seakan akan aku menyelami kesedihan

orang lain, padahal, dalam hati aku memikirkan

hal lain.

Dan, masih banyak lagi topeng yang kusimpan

guna dipakai dalam macam macam kesempatan.

Kurasa topeng itulah diriku yang sebenarnya,

yang membuat diriku tampak sempurna dimata dunia,

karena saat didalam kamar, tanpa topeng,

aku bukan siapa siapa,

bukan apa apa.

(diadaptasi dari The Madman by Khalil Gibran.)

.



Minggu, 03 April 2011

Hadiah bagi diri sendiri.

Picture; From Gettyimages.

*

*

Didalam pesawat udara, selalu ada peringatan,

jika harus terpaksa memakai masker oxigen, maka

kita harus memakainya pada diri sendiri terlebih dulu,

baru memakaikannya pada anak kita, atau membantu

orang lainnya.

Sebab, jika kita tidak menolong diri sendiri terlebih dulu,

kita tidak akan bisa menolong anak, dan orang lain.

Dalam kehidupan juga demikian.

Kita harus mendahulukan kesehatan diri kita sendiri

terlebih dulu. Jika diri sendiri sehat, barulah kita bisa

bekerja, memperhatikan, menyenangkan orang lain.

Kesehatan diri, fisik dan mental.

Ada kalanya kita begitu lelah bekerja, lupa memperhatikan

kebutuhan diri sendiri, bahkan ketika kita mulai sakit,

kita minum saja obat, dan terus bekerja.

Padahal, mulai sakit, apapun, adalah tanda bahwa

tubuh mulai lelah, dan minta diperhatikan, minta istirahat.

Istirahat yang tenang adalah salah satu hadiah

yang bisa kita berikan pada diri sendiri.

Ada kawan yang menghadiahkan dirinya sendiri

tas atau sepatu mahal terkenal, ada yang menghadiahkan

dirinya mobil mewah,pesta meriah, tour ke luar negeri, dll.

Tapi, menurut saya, hadiah terbaik yang bisa kita

berikan pada diri sendiri adalah WAKTU HENING.

Waktu hening adalah time out, istirahat dari

segala hiruk pikuk kehidupan, dan menjadi diri sendiri,

tanpa tuntutan apa apa,

kosong dari pikiran sibuk terburu buru,

waktu dimana kita bisa mendengarkan

detak jantung sendiri, bahkan suara hati.

Bagi beberapa teman, waktu hening yang damai

didapatkan dari libur panjang di hawa sejuk

pegunungan atau pergi kepantai,

ada juga yang melewatkannya dengan

pergi ke spa,ada yang melukis,

mendengarkan musik, menari, dll .

Bagi saya, waktu hening adalah meditasi.

bisa saya lakukan tiap malam atau pagi,

bisa dilakukan dirumah sendiri, tanpa harus keluar biaya,

gratis, dan tiap hari.

Tapi, apapun yang kita lakukan,

waktu hening adalah waktu dimana kita merasa

nyaman sendirian,

hanya ada diri sendiri, dengan detak jantung

dan hati nurani.





Sabtu, 02 April 2011

Ketika cinta pergi....

Picture; From Acclaimimages.com

*

*

Ketika cinta pergi dan tidak ada lagi,

yang tersisa cuma kemarahan dan kesedihan.

Kemarahan bisa mendatangkan dendam, sakit hati,..'saya pasti

bisa mendapatkan pengganti yang lebih baik...'

'Saya bisa hidup lebih baik tanpamu,....'

Kesedihan bisa mengakibatkan keluhan yang berkepanjangan,

'Apa kekurangan saya,...?'

'Saya sudah berikan yang terbaik tapi mengapa.....?'

Tapi, diatas itu semua, penderitaan terdalam

ada di mata putra putri buah cinta.

Biasanya mereka cuma diam ketika diberi tau,

'Kamu ngerti kan...?

Mereka mengangguk.

Tapi coba lihat kedalam mata anak ,

kelam penuh bimbang kepedihan...

.

Kenapa cinta berakhir?

Cinta tidak berakhir, tapi berubah bentuk.

Seperti ada musim semi,musim gugur, musim dingin

dan musim panas, cinta berubah

menuruti episodenya masing masing.

Ketika musim semi, cinta penuh mimpi dan harap

bahwa pernikahan akan 'happily ever after'.

Ketika musim panas datang, nampaknya mimpi akan

menjadi kenyataan, hari hari penuh kemesraan

dan romantisme.

Tapi, musim tidak berhenti,

musim terus berganti, dan kenyataan harus dihadapi

bahwa kemesraan harus diganti dengan pengertian,

dengan sikap bisa menerima banyak helai helai

daun romantis yang gugur.

Dan ketika musim berganti masuk ke musim dingin,

cinta berubah menjadi kasih,

yang berusaha melayani, selalu memberi,

harapan tidak lagi pada pasangan, tapi berharap

kepada yang Maha Memberi.

.

Seperti juga melewati tiap musim, perlu penyesuaian,

perlu persiapan memadai,

memasuki musim gugur, perlu sapu untuk

membersihkan hati dari keinginan minta selalu didahulukan,

memasuki musim dingin perlu

baju hangat kebijakan,

sapu, baju atau selimut kasih, tidak tersedia begitu saja,

tapi harus dibuat jauh sebelumnya,

punya banyak waktu untuk merenung, hening,

membaca , mempelajari kebijakan, adalah

salah satu bahannya.

Tapi, bahan utamanya adalah

hati yang lapang dan bening.

.