Minggu, 03 April 2011

Hadiah bagi diri sendiri.

Picture; From Gettyimages.

*

*

Didalam pesawat udara, selalu ada peringatan,

jika harus terpaksa memakai masker oxigen, maka

kita harus memakainya pada diri sendiri terlebih dulu,

baru memakaikannya pada anak kita, atau membantu

orang lainnya.

Sebab, jika kita tidak menolong diri sendiri terlebih dulu,

kita tidak akan bisa menolong anak, dan orang lain.

Dalam kehidupan juga demikian.

Kita harus mendahulukan kesehatan diri kita sendiri

terlebih dulu. Jika diri sendiri sehat, barulah kita bisa

bekerja, memperhatikan, menyenangkan orang lain.

Kesehatan diri, fisik dan mental.

Ada kalanya kita begitu lelah bekerja, lupa memperhatikan

kebutuhan diri sendiri, bahkan ketika kita mulai sakit,

kita minum saja obat, dan terus bekerja.

Padahal, mulai sakit, apapun, adalah tanda bahwa

tubuh mulai lelah, dan minta diperhatikan, minta istirahat.

Istirahat yang tenang adalah salah satu hadiah

yang bisa kita berikan pada diri sendiri.

Ada kawan yang menghadiahkan dirinya sendiri

tas atau sepatu mahal terkenal, ada yang menghadiahkan

dirinya mobil mewah,pesta meriah, tour ke luar negeri, dll.

Tapi, menurut saya, hadiah terbaik yang bisa kita

berikan pada diri sendiri adalah WAKTU HENING.

Waktu hening adalah time out, istirahat dari

segala hiruk pikuk kehidupan, dan menjadi diri sendiri,

tanpa tuntutan apa apa,

kosong dari pikiran sibuk terburu buru,

waktu dimana kita bisa mendengarkan

detak jantung sendiri, bahkan suara hati.

Bagi beberapa teman, waktu hening yang damai

didapatkan dari libur panjang di hawa sejuk

pegunungan atau pergi kepantai,

ada juga yang melewatkannya dengan

pergi ke spa,ada yang melukis,

mendengarkan musik, menari, dll .

Bagi saya, waktu hening adalah meditasi.

bisa saya lakukan tiap malam atau pagi,

bisa dilakukan dirumah sendiri, tanpa harus keluar biaya,

gratis, dan tiap hari.

Tapi, apapun yang kita lakukan,

waktu hening adalah waktu dimana kita merasa

nyaman sendirian,

hanya ada diri sendiri, dengan detak jantung

dan hati nurani.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar