Senin, 28 Februari 2011

Perlunya Hening.

Picture; From Gettyimages.
*
*
Disebuah tempat penggergajian kayu yang ramai,
seorang tukang kayu tiba tiba berteriak,
'Arloji saya jatuh,...'
Ia mencari kesana kemari, tapi tidak bisa menemukan
arlojinya. Teman temannya juga membantunya,
tapi mereka juga tidak dapat menemukannya.
Tibalah waktu makan siang, semua pekerja
meninggalkan pekerjaannya dan pergi makan siang.
Seorang anak kecil yang sedang bermain dekat tumpukan
serbuk gergaji tiba tiba berteriak,
"Aku menemukan arloji nya..!"
Tukang kayu itu sangat berterima kasih kepada
si anak, dan bertanya, bagaimana caranya si anak
bisa menemukan arloji tersebut?
anak itu berkata;
"ketika semua pergi makan siang, aku mendengar
bunyi tik tok tik tok dari dalam tumpukan
serbuk gergaji...."
.
Ketika kita stress tidak bisa menyelesaikan
sesuatu, yang kita perlukan adalah diam
dan hening.
Dalam diam dan hening, kita bisa menemukan
inspirasi, cara penyelesaian, ataupun jawaban
yang kita cari.
.

To have more.

Picture; From Gettyimages.
*
*
"How would meditation help a man who like
the world and riches like me?" asked a businessman.
'Meditation will help you to have more' said the master.
"How is that?"
'By teaching you to desire less'
(De Mello)
.

Life cycle.

Picture; From my vintage photographs.
*
*
First, we are children to our parents,
Then parents to our children,
Then parents to our parents,
In the end, we are children to our children.
.

Jumat, 25 Februari 2011

Making others happy.

Picture; From my vintage photographs collection.
*
*
A monk made his regular visit to patients in a hospital.
He met a man who suffered a lot from a major operation.
The man ask the monk what can he do to lessen his pain-
and sufferings that he endured.
The monk said; ' Think of loving others.'
The man was angry at the monk's reply,
he said; " I am myself in this great pain, Am I not the one
who must be loved? And you advice me to love others as well,.."
The man closed his eyes and pretended to sleep.
So the monk left.
.
Many months after that, it happens that one day the man
met the monk on the streets.
The man greet the monk and said;
"Were you not the monk who visited me in the hospital-
many months ago? I was in great pain then, suffering from
a major operation, and when I asked you how can I-
lessened my pain, you adviced me to think of loving others.
Untill now I still didn't understand,
how can you gave me such advice, while I was the one
to be loved?"
The monk smiled, and said,
' When you think of yourself, you were demanding,
the minute you began to demand, you suffer,
But, when you begin to think of loving others,
and hoping others to be happy,
that's the time you feel happy,
when you were happy, I really hope
you can lessen and reduce your own suffering'
.
Think of boys and girls who were dating, each tried hard-
to make the other happy, that what makes
dating so beautiful and full of happiness.
But, years after marriage, each demand a lot of things from
the spouse, attention, money, to behave well, etc etc,
When they began to think of themselves,
and demanded this and that, sufferings came.
.
Sufferings came the moment we demand others to make us happy,
On the the other hand, happiness came the moment
we wanted to make others happy.
.
(H H Sri Pannyavaro, Wisdom of life)

Mencari Tuhan.

Picture; Tadiello Radiant Angel.
*
*
Seorang raja yang terkenal bijaksana, tiap malam
berjalan jalan di atap istananya sambil berdoa,
mendekatkan diri kepada Ilahi.
Dari atap istana yang sepi dan tinggi, raja bisa melihat
kesegala penjuru, dan bisa dengan bebas memandang
angkasa, bulan, dan bintang bintang.
Satu waktu, raja melihat seorang malaikat
diatas atap istananya.
Dengan heran, raja bertanya; ' Wahai malaikat,
apakah yang sedang engkau lakukan disini?'
Malaikat menjawab; " Aku sedang mencari kuda-ku."
Raja tertawa, ' Masakan engkau mencari kuda diatap
istanaku?'
Malaikat menjawab; " Wahai raja, ..
masakan engkau mencari Tuhan di istana?"
Raja segera terdiam.
Malaikat menghilang.
Keesokan harinya, segera setelah memberikan
tahta kepada anaknya, raja meninggalkan
istananya, dan menjadi seorang pertapa.
.
(Sufi Wisdom)

3 pemberitahuan.

Picture; From Gettyimages.
*
*
Seorang resi yang sering bertapa dipuncak puncak
gunung tertinggi, berteman baik dengan malaikat
penyabut nyawa.
Ia berkata kepada teman nya itu, sang malaikat
penyabut nyawa;
"Aku telah sering melihatmu mengambil nyawa
banyak orang dengan tiba tiba, mengingat hubungan
baik kita, maukah engkau berbaik hati kepadaku,
dengan memberitahukan kepadaku terlebih dahulu
apabila engkau hendak mengambil nyawaku, atau,
kirimkanlah pemberitahuan terlebih dulu, supaya aku dapat
ber siap siap sebelumnya...."
Malaikat penyabut nyawa memandang sang resi,
lalu mengangguk setuju.
Belasan tahun berlalu, satu waktu malaikat itupun datang
kepada sang resi untuk mengambil nyawanya.
Sang resi bertanya; "Bukankah engkau sudah berjanji,
apabila hendak mengambil nyawaku, engkau akan
memberitahukannya terlebih dulu kepadaku?"
'Ya' Kata malaikat .
"Lalu , mengapa engkau datang tiba tiba
tanpa utusan, pemberitahuan terlebih dulu?" tanya-
resi heran.
Malaikat berkata; ' Aku sudah mengirimkan
3 pemberitahuan kepadamu lama sebelumnya,
pertama, rambut yang memutih,
kedua, gigi yang mulai tanggal,
ketiga, punggung yang membungkuk,
maka, marilah ikut denganku....'
(Sufi Wisdom)
.

Kamis, 24 Februari 2011

Cermin.

Picture; From Gettyimages.
*
*
Dua ekor kera masuk ke sebuah rumah dipinggir hutan
mau mencari makanan.
Begitu masuk, mereka bertemu sebuah cermin besar.
Kera pertama melihat kedalam cermin, dan melihat
seekor kera didalam cermin.
Ia terkejut, dan segera ber teriak teriak marah.
Kera didalam cermin juga terkejut dan berteriak teriak
marah yang sama.
Kera pertama menjadi takut, dan segera berlari keluar.
.
Kera kedua yang berhadapan dengan cermin, juga
menjumpai seekor kera lainnya.
Ia menyeringai kearah kera didalam cermin,
dan mengulurkan tangan.
Kera didalam cermin melakukan hal yang sama.
Ia berpendapat, ah, ternyata kera didalam cermin
ramah juga,...
Maka ia melanjutkan masuk kedalam rumah,
dan segera menemukan makanannya.
.
Hidup kita serupa cermin kita.
Apabila kita berlaku ramah terhadap hidup,
maka hidup juga akan berlaku ramah kepada kita.
Sebaliknya, apabila kita bersikap keras,
maka hidup juga akan keras kepada kita.

Selasa, 22 Februari 2011

My religion is Love.

Picture; From Gettyimages.
*
*
L O V E
.
Dear God,
This is my simple religion,
No need for temple,
No need for complicated philosophy,
Our own brain,
Our own heart,
Is our temple,
The philosophy is kindness.
.
(H H Dalai Lama.)

Harmony.

Picture; From my paintings.
*
*
Dalam semesta ini, ada yang cantik, karena ada yang buruk,
Ada yang baik, karena ada yang jelek.
.
Maka, punya ataupun tidak punya, semua berasal
dari Yang Memberi,
Susah dan mudah, harus sama dihargai,
Panjang dan pendek saling melengkapi,
Tinggi dan rendah tumbuh ber sama sama,
Suara dan bunyi sama indahnya,
Siang dan malam, saling berganti,
Depan dan belakang, saling mengikuti,
Gelap dan terang saling mengisi.
.
Maka dari itu,
yang bijak memilih mengamati saja,
Semesta terbit dan tenggelam tanpa henti,
mencipta, tanpa memiliki,
Bekerja, tanpa perlu hasil,
Menyelesaikan pekerjaan sebaik baiknya,
lalu melupakannya,
Tidak memikirkan keuntungan,
Tidak memikirkan diri sendiri,
Hanya memberi, dan terus memberi,
Tanpa batas, tanpa minta kembali.
yang bijak mengerti,
keselarasan. itulah yang abadi.
*
Tao Te Ching, chapter 2.

Jumat, 18 Februari 2011

Thank You.

Picture; From gettyimages.
*
*
The law of abundance is a two step process;
Giving and say thank you.
Receiving and say thank you.
Giving is an opportunity to love.
It applies to giving attention, smile, money,
time, energy, effort, support, love, patience, hope,
kindness, emails, sms, etc.
When we give, the Universe give back to us, multiplied.
Try to say 'thank you' for a week.
Put up a sign in big letters ,
THANK YOU
and say 'thank you' from the moment we got up
in the morning untill night.
Say 'thank you' for everything,
say it no matter what happens,
always find something to thank about.
Repeat this for a week, or more,
and see the magic of those two little words.
THANK YOU.

Menularkan kebaikan.

Picture; From Gettyimages.
*
*
Kira kira delapan bulan lalu, orang gila itu datang ke
kompleks perumahan tempat umi tinggal.
Meskipun banyak orang yang menghindari orang gila tersebut-
karena takut akan penampilan dan sorot matanya,
umi tidak takut, bahkan kasihan melihatnya
Setiap hari umi membawakan sebungkus nasi dan sebotol air
untuk orang gila tersebut.
Meskipun tidak waras, ia bisa mengucapkan 'terima kasih',
bahkan umi melihat ia berdoa sebelum menyantap nasi bungkus itu.
Orang gila itu berdiam di emperan pos hansip-
tepat diperempatan jalan yang ramai, karena
disekitar itu,, ada beberapa ruko,
toko, kaki lima, dan rumah makan.
Setiap hari, banyak orang yang menyaksikan umi
menghampiri dan memberikan nasi bungkus untuk orang tersebut.
Setelah beberapa bulan umi melakukan kebiasaannya itu,
umi mulai melihat, ada beberapa orang yang tengah membeli
makanan, sekalian juga membelikan makanan dan minuman
untuk orang gila tersebut.
Lama kelamaan, semakin banyak yang membelikan dan
membawakannya makanan dan minuman.
Umi bilang, ' Sekarang orang gila itu tidak mau lagi makan
makanan yang saya bawakan, karena terlalu sederhana,
orang orang membelikannya nasi goreng, nasi campur,
martabak, pisang goreng, kopi, air mineral,jus,
bahkan kapucino,...' kata umi tersenyum.
*
Kebaikan, seperti juga senyum, itu menular.
Begitu kita melakukannya kepada satu orang,
orang itu akan menularkannya kepada yang lain.
Lakukan kebaikan setiap hari. Lakukan untuk siapa saja.
Kita akan membuat banyak orang bahagia.
Karena bisa memberi adalah kebahagiaan.

Kamis, 17 Februari 2011

In the eyes of a toddler.

Picture; From Gettyimages.
*
*
Hidup yang paling bahagia adalah
hidup penuh kesadaran pada saat ini.
Tidak memikirkan masa lalu, atau apapun yang sudah lewat.
Tidak mencemaskan masa depan ataupun yang akan datang.
Sekarang. Saat ini, adalah hidup yang paling berharga.
Paling membahagiakan.
Tapi bagaimana hidup penuh kesadaran pada saat ini?
Mengucapkannya mudah. Melaksanakannya sukar.
Kata Neil Pasricha, hidup dengan penuh kesadaraan
pada saat ini,adalah hidup seperti waktu kita
berusia 3 tahun.
Karena kita semua pernah berusia 3 tahun,
maka 'anak2' didalam kita masih ada.
Pada waktu itu kita gembira menatap semua yang ada
disekeliling kita untuk pertama kalinya.
Kita takjub memperhatikan keong, siput, cacing,
kucing, awan, bunga, daun, hujan, matahari,'angin, petir,
air,roda berputar, mobil , kereta,
rasa manis, gula gula, permen, rasa asam, pahit,
bentuk kotak, bulat, bundar,
cahaya lampu, cahaya bulan, bintang bintang,
warna merah, biru, hijau, ungu, kuning,
tanah, lumpur, pasir, air keran,
waktu mandi, waktu berjalan jalan, waktu tidur,
bola, musik, jam, kertas, pensil, dll dll.
Kita yang berumur 3 tahun, sibuk memperhatikan,
menikmati, mengaggumi segala yang kita lihat,
bertanya dan mau tahu tentang segala.
Apakah kita masih bisa mengaggumi ,
dan masih penuh rasa ingin tahu tentang semua itusemua itu sekarang?
Kebanyakan tidak. hal hal demikian sudah tidak menarik
perhatian kita lagi.
Kita yang sekarang, terlalu sibuk merencanakan masa depan,
atau menyesali masa lampau.
Bila saja kita mau melihat dunia
dengan pandangan kanak2 kita,
maka kita akan jauh lebih berbahagia.
*
In the eyes of a 3 years child,
life is beautiful,
everything is awesome, precious.
*
Yesterday is history,
Tomorrow is still a mystery,
Today is a gift,
That's why it is called 'Present'.

Senin, 14 Februari 2011

Our home; Earth.

Picture;From balipaintings.com.
*
*
Semua yang ada di Alam Semesta dari awal sampai akhir,-
tidak ada 1 atom pun yang berkurang ataupun bertambah.
Semua cuma berubah bentuk, atau berpindah tempat.
Yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan.
Semua yang ada; netral.
Tidak ada yang baik, tidak ada yang buruk.
Yang memberi 'label' baik atau buruk itu adalah
kita sendiri.
Yang sekarang kita anggap baik, melewati waktu,
bisa jadi akan kita anggap buruk.
Begitupun yang kita anggap buruk, melewati waktu,
satu saat akan kita bilang, 'ooo, ternyata baik adanya...'
Keadaan bumi yang tidak nyaman sekarang ini
adalah akibat keserakahan kita menguras bumi.
Kita hidup mau serba 'lebih' dan serba 'instant'.
Kita semua ingin hidup seperti di negara negara 'maju'.
Padahal, untuk memenuhi keinginan semua penduduk
bumi akan gaya hidup yang mewah, kita akan
perlu lima (5!) planet bumi.
*
Bukankah kehidupan yang nyaman itu,
adalah yang tenang, damai, bebas hiruk pikuk,
tidak macet, lebih banyak taman daripada mall,
banyak ruang terbuka,air bersih mudah didapat, tidak buru buru,
banyak waktu luang bersama keluarga, udara bersih,
tidak polusi, sungai mengalir jernih, dll dll dll.
Keadaan yang kurang lebih sama, diramalkan, akan
bisa kita nikmati nanti, ketika semua persediaan
energi di bumi yang satu ini habis.
Kalau gaya hidup kita tetap boros energi seperti sekarang, itu berarti
kira kira 50 tahun dari sekarang.
Hidup ketika itu diprediksi, tidak ada mobil, motor, pesawat terbang,dll.
Mungkin kita akan kembali bersepeda ke mana mana.
Untuk jarak jauh, mungkin akan menggunakan kapal laut,
atau kereta api.
Listrik akan menggunakan tenaga surya, magnet bumi,
gelombang laut,ataupun biogas hasil recycling sampah kita.
Tidak ada gedung gedung bertingkat, mall2,
yang menggunakan pendingin ruangan berlebihan.
Semua akan berubah menjadi lahan pertanian bertingkat
untuk memenuhi kebutuhan makanan penduduk bumi.
Dan lain lain lagi kemungkinan, yang sebagian masih
berupa rancangan, cetak biru, ataupun angan angan
yang bisa menjadi kenyataan.
Mari kita membantu bumi mulai dari diri kita sendiri,
dari apa yang bisa kita lakukan sendiri.
menghemat air, listrik, mengolah sampah, menanam pohon,
tidak memasang keramik diseluruh permukaan tanah,
memakai ulang apa yang masih bisa dipakai,
Hidup sederhana, secukupnya, seperlunya saja.
*
LIVE SIMPLY,
GIVE MORE,
EXPECT LESS.

Rabu, 09 Februari 2011

Sepatu yang kekecilan.

Picture; from my paintings.
*
*
Aku meratap karena sepatuku kekecilan,
lalu aku berlari keluar,
Diluar kulihat seseorang yang tidak mempunyai kaki.
(Rumi)
*
Betapa sering kita meratapi keadaan diri kita sendiri.
Kita merasa selalu saja ada yang kurang pada
diri, pada penampilan, ataupun kehidupan kita.
Kebanyakan kita melihat 'keatas',yang membuat
kita tidak bersyukur , yang membuat kita banyak 'ingin'.
Padahal, kebanyakan 'ingin' membuat kita tidak bahagia.
Kita banyak terpengaruh televisi, majalah, yang
menawarkan mimpi mimpi.
Padahal, hidup adalah kenyataan.
Kita menjadi tidak bahagia, karena mimpi tidak
bisa kita realisasikan.
Seharusnyalah kita banyak melihat 'kebawah',
yang membuat kita lebih banyak bersyukur.
Banyak bersyukur membuat kita lebih bahagia.
*
In daily life, we must see that it is not happiness
that makes us grateful, but,
gratefulness that makes us happy.
(Br.David Steindl)

Senin, 07 Februari 2011

Managing stress.

Picture; From Istock illustrations.
*
*
Try holding a cup of coffee for two or three minutes.
You feel the cup is light in weight.
Hold the cup for fiveteen minutes or more.
You'll feel the cup is getting more and more heavier.
Maybe you feel the cup's weight is unbearable.
So, put the cup down for a while.
After a while, when you lift up the cup again,
you'll feel the normal pleasant cup weight.
The same thing happen with stress.
The more you cling and think about your problems,
it become more and more heavier.
Put it down for a while.
Take some deep breath.
Breathe in slowly.
Breathe out more slowly.
Relax.
When your mind is more clear,
your muscle tension disappear,
then, you are ready to move on.

To Relax.

Picture; from my watercolors.
*
*
Bagi kita yang terbiasa berpacu dengan stress setiap
hari, rileks adalah duduk duduk santai di sofa empuk
sore hari, sambil minum teh atau kopi.
Padahal, rileks bisa kita dapatkan setiap saat,
terutama pada saat kita sangat tegang.
Cara termudah untuk rileks, adalah melemaskan rahang
terlebih dulu.
Letakkan ujung lidah dengan lembut, di langit langit
mulut, tepat dibelakang gigi depan.
Lalu tarik nafas.
Menarik nafas masuk , hitungan 1,2,3,4,5,
Tahan nafas, hitungan 1,2,
Keluarkan nafas, hitungan 1,2,3,4,5,6,7,8,.....
Hitungan nafas keluar sebisanya lebih panjang dari nafas masuk.
Lakukan paling sedikit tiga kali.
Setiap kali nafas keluar, rasakan bahu turun pelan,..
dan lebih pelan lagi,.....
Rasakan seluruh badan rileks,.....
*
The time to relax is when you didn't have time for it.
(Sydeny J Harris)

Kamis, 03 Februari 2011

Reading books.

Picture; From Quentinblake illustration.
*
*
Seperti apakah sebuah buku yang bagus?
Sebuah buku yang bagus, bisa kita baca ber kali kali
dalam rentang waktu belasan bahkan puluhan tahun,
dan setiap kali kita membaca buku itu,
kita mendapat pengertian baru.
Padahal huruf huruf nya sama, halamannya sama,
it's the same old book, nothing new.
Tapi tokh, membaca ulang buku itu, sama pesonanya
dengan membaca buku baru.
*
Seorang guru, sudah berkali kali membaca gita. (kitab kebijakan)
Ia merasa sudah hafal, dan sudah mengerti makna
kebijakan yang tersurat maupun yang tersirat.
Berbekal pengetahuan itu, pergilah ia mengembara.
Di mana mana ia menerangkan gita.
Orang banyak menganggapnya bijak dan pandai.
Namanya mulai terkenal.
Pada satu waktu, sampailah ia di sebuah kerajaan besar.
Rajanya terkenal bijak.
Maka iapun memperkenalkan dirinya dihadapan raja,
dan menerangkan maksudnya untuk menerangkan gita
kepada raja. Raja mengangguk setuju.
Tapi, begitu ia mulai membuka gita, dan bersiap untuk
menerangkan, tiab tiba raja memintanya untuk
bermalam dan membaca gita itu sekali lagi.
Tak kuasa menolak titah raja, walaupun heran,
ia bermalam dan membuka gita.
Begitu membaca gita, ia merasa banyak hal
baru yang ia dapatkan malam itu.
Maka keesokan harinya dengan bersemangat, kembali
ia membuka gita dihadapan raja, dan bersiap untuk menerangkan.
Tapi, lagi lagi, raja memberi perintah yang sama.
Untuk kedua kalinya kembali ia membaca gita, dan lagi lagi
ia merasa mendapatkan hal lain dari gita.
Tapi dihari berikutnya, kembali raja memberi perintah yang sama.
Dan hal ini berlangsung terus beberapa lamanya, sampai,
pada suatu ketika, ia merasa, sebenarnya, ia tidak tahu apa apa
mengenai gita, kitab kebijakan itu, dan iapun memutuskan untuk
mempelajari kitab kebijakan lagi.
Pada saat ia mulai membuka kitab kebijakan dan mulai
membacanya lagi, pada saat itulah raja berkenan datang
kepadanya, dan meminta diajarkan-
tentang kitab kebijakan gita.
*
The wise man reads both, great books, and life itself.
(Lin Yutang)

Rabu, 02 Februari 2011

What is not there.

Picture; From okchinesepaintings.com
*
*
Sebagaimana sebuah roda dibuat, dari apapun ,
selalu ada ruang kosong ditengahnya, dan ruang kosong
itulah yang membuat roda bisa berguna,
Ambil sebuah tempat air, dari keramik ataupun
tanah liat. Ruang kosong ditengahnya lah yang
membuat tempat itu bisa diisi air.
Sebuah ruangan mempunyai pintu dan jendela.
bukankah pintu dan jendela itu adalah
bagian kosong ?
Bukankah bagian tengah ruang itu kosong dari dinding?
Kalau ruangan itu dipenuhi dinding, tanpa pintu dan jendela,
mustahil bisa berguna menjadi ruang.
Bagian kosong itulah yang membuat segala sesuatu
menjadi ada gunanya.
Keuntungan didapat dari yang ada disitu.
Misalnya,
keuntungan roda didapat dari karet, kayu, dan
jeruji2nya,
keuntungan tempat air didapat dari
tempayan keramik, atau ember kaleng nya,
keuntungan ruang didapat dari batu bata atau kayunya
yang membentuk ruang ,
Tapi , bagian kosong nya lah yang membuat
segala sesuatu menjadi berguna.
*
Thirty spokes share the wheel's hub;
It is the center hole that makes it useful,
Shape clay into a vessel,
It is the space within that makes it useful,
Cut doors and windows for a room,
It is the holes which make it useful,
Therefore, profit comes from what is there,
Usefulness from what is not there.
*
(Tao Te Ching, chapter 11)

Selasa, 01 Februari 2011

To balance life.

Picture; From my watercolors.
*
*
From a different point of view, I finally realize that all I faced,
is a journey to a balanced life.
Tao said; All is good under the sun.
That is a non dualism point of view that will
give you balance in life.
A balanced life, will accept whatever happen, and
find the meaning behind it.
It's like receiving a gift.
A beautifully wrapped gift is a pleasure.
But that pleasure didn't make you a better person,
or changed your point of view, nor give you a better understanding,
you are the same old person,
who is looking for more beautiful gifts to make you happy.
An ugly wrapped gift is a misfortune,
a sadness, loosing, broken heart, sadness, things that you don't like.
First you are angry, struggle to avoid it,minimize it,
then after a period of struggling, you realize,
like it or not, you just have to endure it.
To endure it, you will try to find the meaning
behind it,
and that leads you to wisdom, patience, quietness,
and you'll learn acceptance, sacrifice,and compassion.
The ugly wrapped gifts will give you
a higher point of view of life.
Nobody likes the ugly wrapped gifts.
But they kept coming,
to balance your life,
to make you a better person.
*
When we are no longer able to change a situation,
we are forced to change ourselves.
*
Man will suffer anything,
as long as he can find the meaning behind it.
*
(Victor Frankl)