*
*
Kira kira delapan bulan lalu, orang gila itu datang ke
kompleks perumahan tempat umi tinggal.
Meskipun banyak orang yang menghindari orang gila tersebut-
karena takut akan penampilan dan sorot matanya,
umi tidak takut, bahkan kasihan melihatnya
Setiap hari umi membawakan sebungkus nasi dan sebotol air
untuk orang gila tersebut.
Meskipun tidak waras, ia bisa mengucapkan 'terima kasih',
bahkan umi melihat ia berdoa sebelum menyantap nasi bungkus itu.
Orang gila itu berdiam di emperan pos hansip-
tepat diperempatan jalan yang ramai, karena
disekitar itu,, ada beberapa ruko,
toko, kaki lima, dan rumah makan.
Setiap hari, banyak orang yang menyaksikan umi
menghampiri dan memberikan nasi bungkus untuk orang tersebut.
Setelah beberapa bulan umi melakukan kebiasaannya itu,
umi mulai melihat, ada beberapa orang yang tengah membeli
makanan, sekalian juga membelikan makanan dan minuman
untuk orang gila tersebut.
Lama kelamaan, semakin banyak yang membelikan dan
membawakannya makanan dan minuman.
Umi bilang, ' Sekarang orang gila itu tidak mau lagi makan
makanan yang saya bawakan, karena terlalu sederhana,
orang orang membelikannya nasi goreng, nasi campur,
martabak, pisang goreng, kopi, air mineral,jus,
bahkan kapucino,...' kata umi tersenyum.
*
Kebaikan, seperti juga senyum, itu menular.
Begitu kita melakukannya kepada satu orang,
orang itu akan menularkannya kepada yang lain.
Lakukan kebaikan setiap hari. Lakukan untuk siapa saja.
Kita akan membuat banyak orang bahagia.
Karena bisa memberi adalah kebahagiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar