Seringkali kita mengeluhkan macam macam hal. Menyebalkan, jalanan kok macet melulu,...menyebalkan, si A mengejek aku didepan orang banyak,....menyebalkan, ban mobilku kempes dijalan,.... brengsek,hapeku hilang,....menyebalkan, harga harga tambah mahal,..... sial, hujan besar, kita kena banjir,.....dan lain lain hal kita keluhkan sehari hari. Rasanya kesal bercampur geram. Kalau bisa kita mau potong kompas supaya semua lancar, kalau bisa kita mau menghilangkan saja orang orang yang bikin kita kesal,kalau bisa kita maunya semua serba lancar, lapang, dan mudah, kalau bisa,........
Pema chodron mengibaratkan keluhan kita pada segala hal itu seperti seseorang yang mengeluhkan jalanan yang penuh duri dan berbatu tajam. Kalau bisa,jalanan itu mau ditutupi saja dengan kain atau kulit, supaya kaki nya tidak perlu lecet dan luka melangkah dijalan itu.
Tapi, apakah bijak menutupi seluruh jalanan dengan kulit? Lagipula, terlalu mahal, rumit dan tidak mungkin bukan?
Bukankah lebih bijak jika kita melapisi kaki kita saja dengan sepatu kain atau sepatu kulit, sehingga kaki kita terlindungi?
Begitu juga kita melangkah dalam hidup. Banyak batu dan lubang yang bakal melukai kita. Belajar kebijakan, menata hati , melindungi diri kita dari terluka. Seperti sepatu yang melindungi kaki dijalan yang penuh duri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar