Minggu, 30 Oktober 2011

Makna sebuah titipan.


Seringkali aku berkata,

Ketika orang memuji miliku,

bahwa

Sesungguhnya ini cuma titipan,

Bahwa mobilku hanya titipan Allah,

Bahwa rumahku hanya titipanNYA,

Bahwa hartaku hanya titipanNYA,

Bahwa putraku hanya titipanNYA,

Tetapi,

Mengapa aku tak pernah bertanya,

Mengapa DIA menitipkan padaku?

Untuk apa DIA menitipkan ini padaku?

Dan kalau bukan milikku,

Apa yang harus kulakukan untuk milikNYA ini?

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan miliku?

Mengapa hatiku terasa berat

ketika titipan itu diminta kembali olehNYA?

Ketika diminta kembali,

Kusebut itu sebagai musibah,

kusebut sebagai ujian,

kusebut sebagai petaka,

Kusebut dengan panggilan apa saja

untuk melukiskan itu adalah

derita.


Ketika aku berdoa,

kuminta titipan yang cocok dengan nafsuku,

aku ingin lebih banyak harta,

lebih banyak mobil,

lebih banyak popularitas,

dan kutolak sakit,

kutolak kemiskinan,

Seolah semua derita adalah hukuman bagiku,

seolah keadilan dan kasihNYA harus berjalan seperti matematika,

aku rajin beribadah,

maka selayaknya derita menjauh dariku,

dan nikmat dunia kerap menghampiriku,

kuperlakukan DIA seolah mitra dagang,

Dan bukan kekasih,

kuminta DIA membalas perlakuan baikku,

dan menolak keputusanNYA yang tak sesuai dengan keinginanku.

Gusti,......

Padahal tiap hari kuucapkan,

hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah kepadaMU.


Ketika langit dan bumi bersatu dalam diri,

bencana dan keberuntungan

sama saja.


(WS Rendra)




Sabtu, 29 Oktober 2011

Painting.



Painting can also be a mindfulness training.

Research shows that mindfulness can;

improve brain ability to process information,

Reduced brain related problems in old age,

Strengthen our immune system,

Lift up our mood,

And, reduced stress.


"A painting is a poem without words."

(Horace)

Kamis, 27 Oktober 2011

Letting Go Of Thoughts.





The mind remains undetermined in the great void,


Here the highest knowledge is unbounded,


That which gives things their thusness cannot be delimited by things,


So when we speak of 'limits',


We remain confined to the limited things,


The limit of the unlimited is called fullness,


The limitlessness of the limited is called 'emptiness',


TAO is the source of both,


But it is itself


Neither fullness,


Nor emptiness.




(Chuang Tzu)





Selasa, 25 Oktober 2011

Rumah.



Setiap kali saya merasa tidak puas dengan keadaan rumah saya, saya selalu ingat cerita ini;


Sebutlah namanya badu. Badu datang kepada seorang guru untuk mengeluhkan keadaan rumahnya, ' Tolong guru,... rumah saya benar benar kacau, istri dan 4 anak yang ribut setiap saat, belum lagi ada mertua yang rewel, ipar ipar yang menjengkelkan,... semua benar benar membuat rumah saya yang sudah kecil,

semakin tidak nyaman....'

Guru berkata kepada badu, "Carilah lima ekor kambing bandot yang besar besar, lalu, masukanlah kelima limanya kedalam rumahmu, lalu, tutup pintu rumahmu, dan jangan keluar rumah selama lima hari..."

Badu heran akan perintah sang guru, namun karena percaya pada sang guru, badu melaksanakan juga perintahnya.

Selama lima hari didalam rumah, badu dan seluruh keluarga besarnya benar benar sengsara . Kalima kambing bandot itu baunya luar biasa, suaranya yang ribut mengembik memekakan telinga, belum lagi kotorannya mengotori seluruh ruangan. Badu tidak sabar untuk mengusir kelima kambing bandot itu keluar rumahnya, tapi ia menunggu sampai hari kelima, seperti perintah sang guru kepadanya.

Pada hari kelima, badu bergegas mengeluarkan kelima kambing bandot itu dari dalam rumahnya, dan membersihkan seluruh rumah bersama sama keluarganya.

Ketika sang guru bertanya kepadanya, "bagaimana keadaan rumahmu sekarang?'

Badu menjawab, ' Benar benar nyaman!'




Senin, 24 Oktober 2011

Face it!

Picture From; Gettyimages.



"Whatever you have in your mind,

Forget it,


Whatever you have in your hands,

Give it,


Whatever is to be your fate,

Face it! "


(Sa'id Abu, Essential Sufism)

Sabtu, 22 Oktober 2011

What is mindfulness?


What is mindfulness?


Mindfulness is all about


Paying attention


on purpose


In the present moment


without making judgement.


(Jon Kabatt-Zin)




Kamis, 20 Oktober 2011

Being relax with the moment.



"Pain is not a punishment,


Pleasure is not a reward."



(Pema Chodron, Being relax with the moment)

Peace is every step.


Suka cita memang indah

Tapi, derita yang membuatnya demikian,

Teman memang sahabatnya canda

Tapi bukankah musuh adalah guru kebijakan-

yang dikirim tangan tangan kehidupan?

Sukses memang menyenangkan

Namun, bukankah gagal yang membuatnya tidak hambar?


(Gede Prama, Peace is every step)

Cerita lama.

Picture from; Artspace artanuk.


Ini adalah cerita lama yang saya suka.


Sebuah desa terendam banjir. Para penduduk desa bertengger diatas atap rumah mereka ber hari hari menunggu pertolongan datang.Rakit rakit kecil datang silih berganti mengungsikan penduduk desa sedikit demi sedikit. Lama kelamaan desa makin kosong. Tapi pak badu masih saja duduk diatap rumahnya. Sebuah perahu kecil dengan beberapa penumpang lewat, menawarkan pertolongan, tapi pak badu menolak, katanya, 'saya menunggu pertolongan Tuhan'.

Setelah beberapa jam lewat lagi sebuah perahu yang agak besar pengangkut barang menawarkan pertolongan kepada pak badu yang masih sabar duduk diatap rumahnya. Lagi lagi pak badu menolak halus, katanya, ' saya masih sabar menunggu pertolongan Tuhan'.

Menjelang sore, sebuah helikopter lewat, dan melihat masih ada pak badu yang tersisa di areal banjir, mereka menurunkan tali, menyuruh pak badu naik. Tapi pak badu menolak, katanya, masih menunggu pertolongan Tuhan.

Hari menjelang malam, suasana gelap dan sepi, tinggalah pak badu seorang diri diatap rumahnya,.... sekarang pak badu sudah tidak sabar lagi, dan berseru kelangit,......'Ya Tuhan, hambamu sudah begitu lama menanti, tapi mana pertolonganMU?'

Suaranya larut bersama angin malam. Pak badu putus asa,.... tiba tiba terdengar suara,...." Badu,... bukankah aku sudah mengirim dua kapal dan satu helikopter......?"


"Life isn't what we want, but what we have."

Senin, 17 Oktober 2011

Inner Happiness.

Picture from; Willowtree.




"Why allow other people




to control your inner

happiness?"




(Ajahn Brahm)


The Doorway To Freedom.

Picture from; Wikimedia



* Get used to the feeling of falling.


*If we learn to open our hearts, anyone, include the people

who drives us crazy, can be our teacher.


*The truth you believe and cling, make you unavailable

to hear anything new.


*As we practice, we begin to know the difference

between our fantasy and reality.


*Nothing ever goes away, untill it has taught us

what we need to know.


Compassion starts with making friends

with ourselves,

particulary, our poisons.


(Pema Chodron)




Sabtu, 15 Oktober 2011

Who you are.



"Tension is who you think you should be.


Relaxation is who you are."



(Chinese proverb)

Appreciate Blessings.



"As you have peace,

eveywhere is good."




The path.

Picture From; Wikimedia.



"The obstacles

is

the path."

Jumat, 14 Oktober 2011

Calmness.

Picture From; Gettyimages.


"Calm in quietude is not real calm.

When you can be calm in the midst of activity,
This is the true state of nature.

Happiness in comfort is not real happiness,

When you can be happy in the midst of hardship,

Then you can see the true potential of the mind."


(Huancu Daoren)

Think - Feel.


For every meal you take, should think it's not easy to get.

Do appreciate blessings.


Dalam setiap butir nasi, ada keringat petani, ada matahari, ada awan,

ada air, tanah dan pupuk. Ada energi kendaraan untuk membawa nasi sampai ketempat kita. ada api untuk memasak nya dll dll.


Being able to live one day in peace,

is a blessing.


Kadang kita mengharapkan berkat yang 'besar', padahal,

setiap hari dengan damai dihati adalah berkat yang besar.

Karena damai dihati, tidak mudah didapat,

pikiran kita penuh dengan macam macam hal.

Damai dihati adalah pikiran yang tenang.

Kamis, 13 Oktober 2011

Chuang Tzu's Butterfly,...


Once I dreamed I was a butterfly

Suddenly I awoke

And there I was

I don't know wheather it was I dreaming that

I was a butterfly

Or the butterfly dreaming

That it was me.


Between the butterfly and me

There must be some distinction.


This is called the transformation

of things.


(Chuang Tzu)

Selasa, 11 Oktober 2011

Kenapa berteriak jika marah?

Picture from; Gettyimages.


"Mengapa kita berteriak ketika kita marah?" Tanya sang guru kepada murid muridnya. 'O, itu karena kita emosi, sehingga kita berteriak,' jawab seorang muridnya.

"Tetapi, jika orang itu berada disebelah kita, kenapa juga kita mesti berteriak? Bukankah bisa kita katakan dengan halus?"

Para murid memberikan macam macam jawaban, tetapi selalu saja ada sanggahan dari murid lainnya. Akhirnya sang guru berkata;

"Kita berteriak karena hati kita terasa jauh, makin jauh hati kita, makin kencang teriakannya,... coba lihat ketika muda mudi jatuh cinta,... mereka saling berbisik bisik dan tersenyum, Kadang kadang malahan mereka tidak saling berbicara, cuma saling berpandangan saja,....itulah kalau hati terasa dekat...."

Sabtu, 08 Oktober 2011

Learning Tao.



To be introduce to Tao

Means to pause

To take adeep breath.


Tao is never about destination

It's experiencing the journey itself

Learning Tao is learning to embrace the heart

The path to understanding the Tao is,

accepting yourself.




Kamis, 06 Oktober 2011

I'm going to be happy today!

Picture from; Motivationposters.


Apakah kebahagiaan itu? Dicari cari oleh semua orang, banyak yang merasa mendapatkannya, tapi sedikit yang bisa mempertahankannya.

Buat saya, kebahagiaan adalah sesuatu yang harus diusahakan, tidak datang dengan sendirinya. Kalau hari hari saya terasa 'moody' and 'blue', saya katakan kepada diri saya sendiri, 'mantra' kata kata oleh Ella Wheeler Wilcox ini;


"I'm going to be happy today,

I'm going to be happy today,

No matter what may come my way,

Though the skies may be cloudy and grey,

I'm going to be happy today!


Setelah diucapkan beberapa kali,... hari terasa lebih ringan dan hati terasa lebih lapang.

I'm going to be happy today!!!!

Senin, 03 Oktober 2011

Waktu bersama.

Picture from; americangifts.com


Seseorang bercerita kepadaku; "Sejak saya kecil, saya selalu melewatkan tiap akhir minggu bersama ayah di kamar kerjanya. Ayah saya mengkoleksi uang logam 5 sen dari jaman dulu,.. herannya, ia cuma mengkoleksi yang 5 sen saja, bukan yang lain. Tiap hari sabtu ia mengajak saya masuk kekamar kerjanya dan menyuruh saya memoles kepingan uang logam tersebut sampai mengkilat. Selama saya memoles kepingan 5 sen tersebut, ayah duduk diam sambil membaca koran atau buku. Suasana sangat hening, diam,tidak ada yang berbicara,......cuma kadang kadang saja ayah mengomentari,... 'masih ada yang kotor tuh disebelah bawahnya...' lalu saya mengulangi lagi hasil polesan saya .


Mula mula, saya bangga disuruh memoles koleksi nya, maklum anak kecil, ...... tapi setelah bertahun tahun berlalu dan saya mulai beranjak besar, saya mulai bosan dan benci pekerjaan tersebut. Tapi saya diam saja, saya tetap memoles dengan hati kesal dan marah.... sampai suatu ketika, saya tidak tahan lagi dan saya berontak,...saya bilang tidak mau memoles lagi,... ayah tidak terima dan marah,...kami ribut besar,....dan kami tidak saling bicara beberapa bulan sesudahnya.


Setelah itu, saya tidak pernah lagi memoles kepingan logam 5 sen apapun. Saya lihat, tiap akhir pekan ayah duduk sendirian dikamar kerjanya dan memoles sendiri tiap kepingan uang logam 5 sen koleksinya. Saya diam saja dan berlalu.

Tigapuluh tahun sesudahnya, saya telah pindah kekota lain dan berkeluarga, satu saat ayah sakit parah. Saya datang menjenguknya. Saya masuk kekamarnya dan duduk diam saja disamping tempat tidurnya. Ayah terbangun, dan tersenyum melihat saya datang.

Saya juga tersenyum, lalu, memperkirakan bahwa waktu ayah tidak bakalan lama lagi, saya bertanya,....mengapa waktu dulu ayah selalu menyuruh saya memoles kepingan uang logam 5 sen koleksinya?

Ayah menjawab pelan,.....cuma supaya kita punya waktu bersama sama,...."