Jumat, 14 Oktober 2011

Think - Feel.


For every meal you take, should think it's not easy to get.

Do appreciate blessings.


Dalam setiap butir nasi, ada keringat petani, ada matahari, ada awan,

ada air, tanah dan pupuk. Ada energi kendaraan untuk membawa nasi sampai ketempat kita. ada api untuk memasak nya dll dll.


Being able to live one day in peace,

is a blessing.


Kadang kita mengharapkan berkat yang 'besar', padahal,

setiap hari dengan damai dihati adalah berkat yang besar.

Karena damai dihati, tidak mudah didapat,

pikiran kita penuh dengan macam macam hal.

Damai dihati adalah pikiran yang tenang.

Kamis, 13 Oktober 2011

Chuang Tzu's Butterfly,...


Once I dreamed I was a butterfly

Suddenly I awoke

And there I was

I don't know wheather it was I dreaming that

I was a butterfly

Or the butterfly dreaming

That it was me.


Between the butterfly and me

There must be some distinction.


This is called the transformation

of things.


(Chuang Tzu)

Selasa, 11 Oktober 2011

Kenapa berteriak jika marah?

Picture from; Gettyimages.


"Mengapa kita berteriak ketika kita marah?" Tanya sang guru kepada murid muridnya. 'O, itu karena kita emosi, sehingga kita berteriak,' jawab seorang muridnya.

"Tetapi, jika orang itu berada disebelah kita, kenapa juga kita mesti berteriak? Bukankah bisa kita katakan dengan halus?"

Para murid memberikan macam macam jawaban, tetapi selalu saja ada sanggahan dari murid lainnya. Akhirnya sang guru berkata;

"Kita berteriak karena hati kita terasa jauh, makin jauh hati kita, makin kencang teriakannya,... coba lihat ketika muda mudi jatuh cinta,... mereka saling berbisik bisik dan tersenyum, Kadang kadang malahan mereka tidak saling berbicara, cuma saling berpandangan saja,....itulah kalau hati terasa dekat...."

Sabtu, 08 Oktober 2011

Learning Tao.



To be introduce to Tao

Means to pause

To take adeep breath.


Tao is never about destination

It's experiencing the journey itself

Learning Tao is learning to embrace the heart

The path to understanding the Tao is,

accepting yourself.




Kamis, 06 Oktober 2011

I'm going to be happy today!

Picture from; Motivationposters.


Apakah kebahagiaan itu? Dicari cari oleh semua orang, banyak yang merasa mendapatkannya, tapi sedikit yang bisa mempertahankannya.

Buat saya, kebahagiaan adalah sesuatu yang harus diusahakan, tidak datang dengan sendirinya. Kalau hari hari saya terasa 'moody' and 'blue', saya katakan kepada diri saya sendiri, 'mantra' kata kata oleh Ella Wheeler Wilcox ini;


"I'm going to be happy today,

I'm going to be happy today,

No matter what may come my way,

Though the skies may be cloudy and grey,

I'm going to be happy today!


Setelah diucapkan beberapa kali,... hari terasa lebih ringan dan hati terasa lebih lapang.

I'm going to be happy today!!!!

Senin, 03 Oktober 2011

Waktu bersama.

Picture from; americangifts.com


Seseorang bercerita kepadaku; "Sejak saya kecil, saya selalu melewatkan tiap akhir minggu bersama ayah di kamar kerjanya. Ayah saya mengkoleksi uang logam 5 sen dari jaman dulu,.. herannya, ia cuma mengkoleksi yang 5 sen saja, bukan yang lain. Tiap hari sabtu ia mengajak saya masuk kekamar kerjanya dan menyuruh saya memoles kepingan uang logam tersebut sampai mengkilat. Selama saya memoles kepingan 5 sen tersebut, ayah duduk diam sambil membaca koran atau buku. Suasana sangat hening, diam,tidak ada yang berbicara,......cuma kadang kadang saja ayah mengomentari,... 'masih ada yang kotor tuh disebelah bawahnya...' lalu saya mengulangi lagi hasil polesan saya .


Mula mula, saya bangga disuruh memoles koleksi nya, maklum anak kecil, ...... tapi setelah bertahun tahun berlalu dan saya mulai beranjak besar, saya mulai bosan dan benci pekerjaan tersebut. Tapi saya diam saja, saya tetap memoles dengan hati kesal dan marah.... sampai suatu ketika, saya tidak tahan lagi dan saya berontak,...saya bilang tidak mau memoles lagi,... ayah tidak terima dan marah,...kami ribut besar,....dan kami tidak saling bicara beberapa bulan sesudahnya.


Setelah itu, saya tidak pernah lagi memoles kepingan logam 5 sen apapun. Saya lihat, tiap akhir pekan ayah duduk sendirian dikamar kerjanya dan memoles sendiri tiap kepingan uang logam 5 sen koleksinya. Saya diam saja dan berlalu.

Tigapuluh tahun sesudahnya, saya telah pindah kekota lain dan berkeluarga, satu saat ayah sakit parah. Saya datang menjenguknya. Saya masuk kekamarnya dan duduk diam saja disamping tempat tidurnya. Ayah terbangun, dan tersenyum melihat saya datang.

Saya juga tersenyum, lalu, memperkirakan bahwa waktu ayah tidak bakalan lama lagi, saya bertanya,....mengapa waktu dulu ayah selalu menyuruh saya memoles kepingan uang logam 5 sen koleksinya?

Ayah menjawab pelan,.....cuma supaya kita punya waktu bersama sama,...."